Dalam rilis yang disiarkan oleh Kementerian Sosial di Jakarta, Minggu, menyebut bahwa warga penerima bansos mendapat permodalan dan pelatihan usaha, pengemasan, pemasaran, literasi keuangan dan pendampingan hingga usahanya berjalan lancar dan berhasil.
Baca juga: Mensos Risma luncurkan Pena Muda bantu anak muda dari kemiskinan
Jumlah ini jauh melampau target tahun 2023-2024, yaitu sebanyak 16.000 KPM.
Program Pena menjadi program prioritas Mensos Risma, karena terbukti berhasil meningkatkan pendapatan KPM. Dari puluhan ribu KPM, hanya 37 orang yang belum berhasil meningkatkan pendapatannya. Dengan penanganan berkesinambungan, pihaknya optimistis semua KPM akan berhasil meningkatkan pendapatannya.
Sementara itu, penerima Pena terbagi menjadi beberapa kelompok seperti Pena Reguler dan Pena Berdikari yang merupakan penerima program PKH dan sembako.
Ada pula kelompok Pena Atensi yang terdiri atas lansia, penyandang disabilitas, korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO), serta kelompok rentan.
Kelompok lainnya ialah Pena Komunitas yang berhasil menggraduasi 1.822 KPM, Pena Bencana 52 KPM, dan Pena Vokasi 578 KPM.
Baca juga: Mensos Risma tekankan kekuatan merek produk kepada KPM Pena
Baca juga: Mensos: Program Pena atasi kemiskinan ekstrem dengan anggaran terbatas
“Ke depannya Kemensos akan lakukan (terapkan program Pena) di komunitas, terutama yang bermukim di daerah kepulauan,” ujar Mensos Risma.
Ia yakin Pena Komunitas dapat melepaskan masyarakat dari kemiskinan sehingga hidup mandiri secara ekonomi.