Dahlan: Karen lebih pandai "bersilat" ketimbang Rudi
5 Februari 2014 01:05 WIB
Dirut Pertamina Karen Agustiawan menyampaikan paparan ketika menjadi pembicara pada sesi III dalam seminar internasional BPK di Kantor BPK Jakarta, Senin (20/1). Seminar yang dihadiri oleh perwakilan delapan lembaga audit di ASEAN tersebut mengangkat tema Strategi Peningkatan Akuntabilitas Publik Untuk Mewujudkan Good Governmance dan Clean Governmance. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A) ()
Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan para pemimpin perusahaan milik negara harus pandai "bersilat" untuk menghindari berbagai tekanan mulai dari para politisi, atasan perusahaan, masyarakat hingga para tokoh.
"Ibu Karen (Karen Agustiawan, Dirut PT Pertamina) lebih pandai bersilat, dibanding Pak Rudi (Rudi Rubiandini, mantan Kepala SKK Migas)," kata Dahlan, saat memberikan sambutan pada peluncuran buku "Road to Semen Indonesia" tulisan Dirut Semen Indonesia, Dwi Sutjipto, di Jakarta, Selasa malam.
Menurut Dahlan, bermain silat yang dimaksud bukan dalam arti yang sebenarnya olah raga bela diri, namun kemampuan pemimpin BUMN untuk menghindari tekanan dari pihak manapun yang merugikan perusahaan.
Di hadapan sekitar 200 tamu undangan, Dahlan membandingkan Karen Agustiawan dengan Rudi Rubiandini terkait kelihaian dalam mengelak permintaan pemberian uang dalam jumlah tertentu seperti kasus pemberian THR kepada anggota DPR-RI yang belakangan marak diberitakan.
"Ibu Karen lebih lihai, dengan menyebut sudah memberikan THR kepada orang tertentu. Tetapi ketika dicek ternyata tidak ada. Begitulah cara Karen untuk mengelabui oknum tersebut," ujar Dahlan.
Mantan Dirut PT PLN ini pun menambahkan, bahwa dirinya sejak awal menjadi Menteri BUMN sudah menganjurkan agar para Dirut BUMN lebih cerdas dan pandai memainkan peran dengan kemampuan "bersilat".
"Terkadang tekanan tidak bisa dilawan. Tapi dengan bersilat maka paksaan itu dapat dihindari secara halus dan bahkan mampu mengalahkan kekuatan yang lebih besar. Tergantung bagaimana cara membelokkannya saja," ujar Dahlan.
Pada kesempatan itu, Dahlan memuji Dirut PT Semen Indonesia Dwi Sutjipto yang pandai bermain silat dalam arti sebenarnya, dan pandai pula "bersilat".
"Saya tahu Pak Dwi ini menguasai ilmu bela diri silat. Jadi Pak Dwi semakin komplit kekuatannya," ujar Dahlan yang disambut galak tawa hadirin.
Dahlan menuturkan, kemampuan "bersilat" Dwi terbukti ketika diminta melakukan ekspansi Semen Indonesia ke Vietnam dengan mengakuisisi perusahaan bernama Thang Long Cement.
"Mau tau apa silatnya Pak Dwi? Dia punya nama Vienam yaitu Vu Van Quy. Itu nama setempat agar mudah diucapkan. Ini bagian dari kepandaian atau cara Pak Dwi ekspansi ke Vietnam," ujar Dahlan.
Namun usut punya usut, sejurus dengan ekspansi tersebut ternyata Dahlan Iskan juga memiliki nama Vietnam, yaitu Danh Lam Canh. (R017/T007)
"Ibu Karen (Karen Agustiawan, Dirut PT Pertamina) lebih pandai bersilat, dibanding Pak Rudi (Rudi Rubiandini, mantan Kepala SKK Migas)," kata Dahlan, saat memberikan sambutan pada peluncuran buku "Road to Semen Indonesia" tulisan Dirut Semen Indonesia, Dwi Sutjipto, di Jakarta, Selasa malam.
Menurut Dahlan, bermain silat yang dimaksud bukan dalam arti yang sebenarnya olah raga bela diri, namun kemampuan pemimpin BUMN untuk menghindari tekanan dari pihak manapun yang merugikan perusahaan.
Di hadapan sekitar 200 tamu undangan, Dahlan membandingkan Karen Agustiawan dengan Rudi Rubiandini terkait kelihaian dalam mengelak permintaan pemberian uang dalam jumlah tertentu seperti kasus pemberian THR kepada anggota DPR-RI yang belakangan marak diberitakan.
"Ibu Karen lebih lihai, dengan menyebut sudah memberikan THR kepada orang tertentu. Tetapi ketika dicek ternyata tidak ada. Begitulah cara Karen untuk mengelabui oknum tersebut," ujar Dahlan.
Mantan Dirut PT PLN ini pun menambahkan, bahwa dirinya sejak awal menjadi Menteri BUMN sudah menganjurkan agar para Dirut BUMN lebih cerdas dan pandai memainkan peran dengan kemampuan "bersilat".
"Terkadang tekanan tidak bisa dilawan. Tapi dengan bersilat maka paksaan itu dapat dihindari secara halus dan bahkan mampu mengalahkan kekuatan yang lebih besar. Tergantung bagaimana cara membelokkannya saja," ujar Dahlan.
Pada kesempatan itu, Dahlan memuji Dirut PT Semen Indonesia Dwi Sutjipto yang pandai bermain silat dalam arti sebenarnya, dan pandai pula "bersilat".
"Saya tahu Pak Dwi ini menguasai ilmu bela diri silat. Jadi Pak Dwi semakin komplit kekuatannya," ujar Dahlan yang disambut galak tawa hadirin.
Dahlan menuturkan, kemampuan "bersilat" Dwi terbukti ketika diminta melakukan ekspansi Semen Indonesia ke Vietnam dengan mengakuisisi perusahaan bernama Thang Long Cement.
"Mau tau apa silatnya Pak Dwi? Dia punya nama Vienam yaitu Vu Van Quy. Itu nama setempat agar mudah diucapkan. Ini bagian dari kepandaian atau cara Pak Dwi ekspansi ke Vietnam," ujar Dahlan.
Namun usut punya usut, sejurus dengan ekspansi tersebut ternyata Dahlan Iskan juga memiliki nama Vietnam, yaitu Danh Lam Canh. (R017/T007)
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: