Yogyakarta (ANTARA News) - Penanaman nilai-nilai ajaran agama pada para remaja bisa mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan mereka, kata mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.

"Nilai-nilai ajaran agama yang dimaksudkan tersebut adalah pengawalan diri untuk menolak segala hal yang tidak baik," katanya di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Selasa.

Oleh karena itu, kata dia pada "The International NGO Summit On The Prevention Of Drugs, Tobacco And Alcohol Abuse", penanaman nilai-nilai ajaran agama pada para remaja perlu ditingkatkan.

Selain itu, menurut dia, negara juga perlu memberikan undang-undang yang jelas dengan hukuman yang berat kepada para pengedar narkoba, dan mengadakan aktivitas yang sehat bagi para remaja.

"Masyarakat juga perlu diajak bekerja sama dengan pemerintah, agar mereka bisa memberikan laporan kepada pemerintah. Dengan demikian, pelanggaran terhadap penyalahgunaan narkoba itu bisa diatasi bersama oleh masyarakat dan pemerintah," katanya.

Ia mengatakan selain narkoba, para remaja juga perlu diberi pemahaman mengenai bahaya merokok. Oleh karena itu, pemahaman para remaja mengenai bahaya rokok itu harus lebih ditingkatkan.

"Saya percaya, kalau kita sudah bisa memperkuat pemahaman remaja tentang bahaya rokok, kita bisa meminimalkan jumlah perokok," kata Mahathir yang juga Ketua Persatuan Mencegah Dadah Malaysia (Pemadam).

Menurut dia, iklan tentang rokok membuat jumlah perokok semakin meningkat. Iklan tentang rokok sekalipun ada kata-kata yang menyatakan bahwa merokok berbahaya, tetap tidak berkesan.

Kalau hanya dengan pesan di iklan saja, kata dia, hal itu tidak cukup dan tidak berkesan. Namun, kalau ada aturan tentang kawasan bebas asap rokok itu bisa sedikit berkesan bagi orang karena rata-rata mereka bisa menghormatinya dan tidak menghisap rokok.

"Meskipun demikian, dari kalangan remaja masih banyak yang mengabaikan hal itu, baik dari pesan tentang rokok berbahaya maupun kawasan bebas asap rokok," kata Mahathir.

(B015/I007)