Kilang Pertamina sinergikan pertanian hortikultura lahan gambut
28 Juni 2024 21:39 WIB
Kilang Pertamina Internasional (KPI) berhasil mensinergikan pertanian hortikultura dengan mengelola lahan gambut melalui berbagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di Jakarta pada Jumat (28/6/2024). ANTARA/HO-Kilang Pertamina Internasional.
Jakarta (ANTARA) - Kilang Pertamina Internasional (KPI) berhasil mensinergikan pertanian hortikultura dengan mengelola lahan gambut melalui berbagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Dalam rilis yang disiarkan oleh KPI di Jakarta pada Jumat, Corporate Secretary KPI Hermansyah Y Nasroen menerangkan, program pertanian hortikultura lahan gambut tersebut merupakan implementasi dari pelaksanaan prinsip ESG (Environment, Social & Governance-red) di proses bisnis KPI.
"Pertamina mengelola enam kilang di seluruh wilayah Indonesia. Tugas utamanya adalah memastikan produksi BBM dapat dicapai sesuai dengan target yang ditetapkan. Namun ada hal lain yang juga menjadi komitmen perusahaan yaitu menjadi stimulus tumbuhkan kemandirian masyarakat," kata Hermansyah.
Lebih lanjut, ia memberikan contoh salah satunya ialah program pertanian hortikultura lahan gambut yang digagas oleh Kilang Dumai Unit Produksi Sungai Pakning.
"Kilang Dumai menggagas program inovasi sosial tentang pengelolaan lahan gambut berbasis masyarakat untuk mengatasi permasalahan Karhutla yang sulit untuk ditangani masyarakat di wilayah operasi kilang. Bencana karhutla ini berdampak pada kerusakan lingkungan dan hilangnya sumber air, hilangnya sumber penghasilan masyarakat, dan rusaknya sistem sosial masyarakat," jelasnya.
Guna mengatasi hal tersebut, Kilang Dumai Unit Produksi Sungai Pakning lantas menggagas program penanaman kembali komoditas asli hutan gambut. Adapun tujuannya ialah untuk meningkatkan tutupan lahan dan kualitas ekosistem.
Selain itu, pihaknya juga melakukan kegiatan pertanian lahan gambut guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penanaman serta perawatan tanaman hutan, sekaligus pemenuhan kebutuhan masyarakat melalui kegiatan pertanian sayur.
"Program ini mensinergikan pengembangan pertanian gambut terpadu ramah lingkungan serta Tani Siaga Karhutla," imbuhnya.
Program tersebut, lanjutnya, berhasil menciptakan kolaborasi antara petani sayur dan masyarakat peduli bencana, serta penerapan agroforestry guna meningkatkan tutupan lahan gambut sekaligus level air untuk mendukung kegiatan pertanian hortikultura di lahan gambut.
Adapun dampak lain yang dihasilkan, program pertanian hortikultura lahan gambut milik Kilang Dumai juga mendapat pengakuan pada ajang Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) 2024.
KPI mengikutsertakan berbagai program TJSL yang dilaksanakannya dan tidak tanggung-tanggung melalui unit operasi dan anak usahanya mendapatkan 11 penghargaan.
Selain program pertanian hortikultura lahan gambut Kilang Dumai, KPI juga berhasil menempatkan program pengembangan pindang lombang dari PT Polytama Propindo serta program Pemberdayaan Istri Nelayan Tasikharjo "Perempuan Berdaya Balita dan Lansia Prima" dari PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama di peringkat Platinum.
Kedua penghargaan itu diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong kepada perwakilan perusahaan.
Di samping itu, lima program TJSL KPI juga mendapatkan peringkat Gold, yaitu program sistem leisa pada lahan gambut dari Kilang Dumai, program kampung Inggris & kreativitas Lawe-Lawe dari Kilang Balikpapan, program pemberdayaan pelatihan juru las dari Kilang Balongan, program pemberdayaan kelompok minyak kelapa kalifiti Kampung Kasimle Distrik Seget dari Kilang Kasim dan sekolah hijau, sehat dan bersih dari PT Polytama Propindo.
Sementara pada program SMEEC (Small Medium Enterprise Empowerment Competition), Kilang Plaju mendapatkan peringkat Silver. Kemudian pada peringkat Bronze, KPI mendapatkan dua penghargaan, yaitu program biodiversity - belida musi lestari dari Kilang Plaju dan program kolak sekancil (konservasi laguna kawasan Segara Anakan Cilacap) dari Kilang Cilacap.
“Dengan segala komitmen serta upaya terbaik, KPI berusaha mewujudkan program yang memberikan dampak peningkatan ekonomi berkelanjutan, terutama yang bertempat tinggal di sekitar wilayah operasi kilang. Semua program ini tentunya dapat berhasil dengan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan,” ujarnya.
Sebagai informasi, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) merupakan anak perusahaan Pertamina yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Environment, Social & Governance).
KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG.
KPI akan terus menjalankan bisnisnya secara profesional untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan kilang minyak dan petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata Kelola perusahaan yang baik.
Dalam rilis yang disiarkan oleh KPI di Jakarta pada Jumat, Corporate Secretary KPI Hermansyah Y Nasroen menerangkan, program pertanian hortikultura lahan gambut tersebut merupakan implementasi dari pelaksanaan prinsip ESG (Environment, Social & Governance-red) di proses bisnis KPI.
"Pertamina mengelola enam kilang di seluruh wilayah Indonesia. Tugas utamanya adalah memastikan produksi BBM dapat dicapai sesuai dengan target yang ditetapkan. Namun ada hal lain yang juga menjadi komitmen perusahaan yaitu menjadi stimulus tumbuhkan kemandirian masyarakat," kata Hermansyah.
Lebih lanjut, ia memberikan contoh salah satunya ialah program pertanian hortikultura lahan gambut yang digagas oleh Kilang Dumai Unit Produksi Sungai Pakning.
"Kilang Dumai menggagas program inovasi sosial tentang pengelolaan lahan gambut berbasis masyarakat untuk mengatasi permasalahan Karhutla yang sulit untuk ditangani masyarakat di wilayah operasi kilang. Bencana karhutla ini berdampak pada kerusakan lingkungan dan hilangnya sumber air, hilangnya sumber penghasilan masyarakat, dan rusaknya sistem sosial masyarakat," jelasnya.
Guna mengatasi hal tersebut, Kilang Dumai Unit Produksi Sungai Pakning lantas menggagas program penanaman kembali komoditas asli hutan gambut. Adapun tujuannya ialah untuk meningkatkan tutupan lahan dan kualitas ekosistem.
Selain itu, pihaknya juga melakukan kegiatan pertanian lahan gambut guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penanaman serta perawatan tanaman hutan, sekaligus pemenuhan kebutuhan masyarakat melalui kegiatan pertanian sayur.
"Program ini mensinergikan pengembangan pertanian gambut terpadu ramah lingkungan serta Tani Siaga Karhutla," imbuhnya.
Program tersebut, lanjutnya, berhasil menciptakan kolaborasi antara petani sayur dan masyarakat peduli bencana, serta penerapan agroforestry guna meningkatkan tutupan lahan gambut sekaligus level air untuk mendukung kegiatan pertanian hortikultura di lahan gambut.
Adapun dampak lain yang dihasilkan, program pertanian hortikultura lahan gambut milik Kilang Dumai juga mendapat pengakuan pada ajang Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) 2024.
KPI mengikutsertakan berbagai program TJSL yang dilaksanakannya dan tidak tanggung-tanggung melalui unit operasi dan anak usahanya mendapatkan 11 penghargaan.
Selain program pertanian hortikultura lahan gambut Kilang Dumai, KPI juga berhasil menempatkan program pengembangan pindang lombang dari PT Polytama Propindo serta program Pemberdayaan Istri Nelayan Tasikharjo "Perempuan Berdaya Balita dan Lansia Prima" dari PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama di peringkat Platinum.
Kedua penghargaan itu diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong kepada perwakilan perusahaan.
Di samping itu, lima program TJSL KPI juga mendapatkan peringkat Gold, yaitu program sistem leisa pada lahan gambut dari Kilang Dumai, program kampung Inggris & kreativitas Lawe-Lawe dari Kilang Balikpapan, program pemberdayaan pelatihan juru las dari Kilang Balongan, program pemberdayaan kelompok minyak kelapa kalifiti Kampung Kasimle Distrik Seget dari Kilang Kasim dan sekolah hijau, sehat dan bersih dari PT Polytama Propindo.
Sementara pada program SMEEC (Small Medium Enterprise Empowerment Competition), Kilang Plaju mendapatkan peringkat Silver. Kemudian pada peringkat Bronze, KPI mendapatkan dua penghargaan, yaitu program biodiversity - belida musi lestari dari Kilang Plaju dan program kolak sekancil (konservasi laguna kawasan Segara Anakan Cilacap) dari Kilang Cilacap.
“Dengan segala komitmen serta upaya terbaik, KPI berusaha mewujudkan program yang memberikan dampak peningkatan ekonomi berkelanjutan, terutama yang bertempat tinggal di sekitar wilayah operasi kilang. Semua program ini tentunya dapat berhasil dengan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan,” ujarnya.
Sebagai informasi, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) merupakan anak perusahaan Pertamina yang menjalankan bisnis utama pengolahan minyak dan petrokimia sesuai dengan prinsip ESG (Environment, Social & Governance).
KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi operasional sebagai bagian dari penerapan aspek ESG.
KPI akan terus menjalankan bisnisnya secara profesional untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan kilang minyak dan petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial serta memiliki tata Kelola perusahaan yang baik.
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024
Tags: