Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat ditutup meningkat di tengah potensi bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed menahan suku bunga tinggi lebih lama.

Pada akhir perdagangan Jumat, rupiah menguat 31 poin atau 0,19 persen menjadi Rp16.375 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.406 per dolar AS.

"Data komponen harga PDB AS kuartal pertama revisi final yang dirilis semalam menunjukkan pertumbuhan harga yang lebih tinggi dari perkiraan," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

Menurut Ariston, hal tersebut berarti inflasi AS berpotensi sulit untuk turun sehingga The Fed akan menahan suku bunga acuan di posisi sekarang lebih lama. Kondisi itu mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat naik ke level Rp16.394 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.421 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah melemah di tengah kekhawatiran kebijakan fiskal pemerintah baru
Baca juga: Rupiah Jumat pagi turun tipis ke posisi Rp16.407 per dolar AS
Baca juga: Menkeu: Pelemahan rupiah dipengaruhi oleh kekecewaan pasar