Kalbar-BI kembangkan ekonomi syariah lewat Pusat Informasi Hala
28 Juni 2024 14:28 WIB
Pj Gubernur Kalbar Harisson membuka kegiatan Opening Ceremony Gebyar Kalbar 2024 Gema Ekonomi Syariah Kalimantan Barat Road to ISEF 2024 di Eks Gedung BI, Jumat (28/06). Tema yang diangkat pada acara adalah “Penguatan Literasi, Inklusi, dan Halal Lifestyle untuk Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomu Syariah Kalimantan Barat”. (ANTARA/Rendra Oxtora)
Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat bersama Bank Indonesia perwakilan Kalbar menunjukkan komitmen untuk terus mengembangkan ekonomi syariah melalui peresmian Pusat Informasi Halal di Kalbar.
"Peresmian Pusat Informasi Halal ini merupakan langkah strategis untuk memajukan ekonomi syariah di Kalimantan Barat. Pusat Informasi Halal ini akan menjadi wadah penting bagi masyarakat dan pelaku usaha dalam mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya terkait produk halal, sejalan dengan tujuan kita mengembangkan ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan," kata Harisson di Pontianak, Jumat.
Untuk itu, Harisson berharap Kementerian/lembaga vertikal, pemerintah daerah kabupaten/kota dan para pelaku usaha UMKM harus saling bekerja sama dan bersinergi dalam mendukung program pemerintah.
"Sekitar 2.700 produk halal sudah tersertifikasi di Kalbar. Saya berharap pemerintah daerah melalui UMKM dapat menjaga pendapatan masyarakat agar tetap stabil dan
pendapatannya meningkat di tahun berikutnya," tuturnya.
Baca juga: Dubes Achmad resmi buka Indonesia Halal Expo 2024 di Brunei
Pada kesempatan itu ia juga mengajak pemerintah daerah serta instansi vertikal memacu sektor pariwisata di Kalbar, sehingga dapat mendatangkan banyak devisa bagi negara.
Harisson menjelaskan bahwa Pusat Informasi Halal ini akan menyediakan berbagai layanan, termasuk sertifikasi halal, konsultasi, serta edukasi tentang pentingnya produk halal bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
"Kami berharap, dengan Pusat Informasi Halal ini, masyarakat dapat lebih mudah mengakses informasi dan layanan terkait produk halal, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Kalimantan Barat," katanya.
Dengan peresmian Pusat Informasi Halal ini, Kalimantan Barat diharapkan dapat menjadi pionir dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.
Baca juga: BSI gandeng tiga sektor strategis untuk perkuat ekosistem halal
Harisson optimis bahwa langkah ini akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah serta meningkatkan daya saing produk-produk lokal di pasar nasional maupun internasional.
"Kami yakin, dengan dukungan semua pihak, Pusat Informasi Halal Kalimantan Barat akan menjadi motor penggerak ekonomi syariah di daerah ini. Mari kita wujudkan Kalimantan Barat sebagai pusat ekonomi syariah yang unggul dan berdaya saing," kata Harisson.
Di tempat yang sama, Kepala BI Kantor Perwakilan Kalbar NA Anggini Sari menyampaikan, pada 2022 perekonomian nasional tumbuh dengan baik dikontribusikan oleh ekonomi dan keuangan syariah.
"Kita juga mengetahui pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang baru dan inklusif," kata Anggraini.
Ia menjelaskan bahwa BI dalam pengembangan ekonomi keuangan dan syariah Indonesia dengan tiga pilar strategi utama yaitu pengembangan ekonomi syariah, keuangan syariah, dan edukasi.
"Peresmian Pusat Informasi Halal ini merupakan langkah strategis untuk memajukan ekonomi syariah di Kalimantan Barat. Pusat Informasi Halal ini akan menjadi wadah penting bagi masyarakat dan pelaku usaha dalam mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya terkait produk halal, sejalan dengan tujuan kita mengembangkan ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan," kata Harisson di Pontianak, Jumat.
Untuk itu, Harisson berharap Kementerian/lembaga vertikal, pemerintah daerah kabupaten/kota dan para pelaku usaha UMKM harus saling bekerja sama dan bersinergi dalam mendukung program pemerintah.
"Sekitar 2.700 produk halal sudah tersertifikasi di Kalbar. Saya berharap pemerintah daerah melalui UMKM dapat menjaga pendapatan masyarakat agar tetap stabil dan
pendapatannya meningkat di tahun berikutnya," tuturnya.
Baca juga: Dubes Achmad resmi buka Indonesia Halal Expo 2024 di Brunei
Pada kesempatan itu ia juga mengajak pemerintah daerah serta instansi vertikal memacu sektor pariwisata di Kalbar, sehingga dapat mendatangkan banyak devisa bagi negara.
Harisson menjelaskan bahwa Pusat Informasi Halal ini akan menyediakan berbagai layanan, termasuk sertifikasi halal, konsultasi, serta edukasi tentang pentingnya produk halal bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
"Kami berharap, dengan Pusat Informasi Halal ini, masyarakat dapat lebih mudah mengakses informasi dan layanan terkait produk halal, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Kalimantan Barat," katanya.
Dengan peresmian Pusat Informasi Halal ini, Kalimantan Barat diharapkan dapat menjadi pionir dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.
Baca juga: BSI gandeng tiga sektor strategis untuk perkuat ekosistem halal
Harisson optimis bahwa langkah ini akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah serta meningkatkan daya saing produk-produk lokal di pasar nasional maupun internasional.
"Kami yakin, dengan dukungan semua pihak, Pusat Informasi Halal Kalimantan Barat akan menjadi motor penggerak ekonomi syariah di daerah ini. Mari kita wujudkan Kalimantan Barat sebagai pusat ekonomi syariah yang unggul dan berdaya saing," kata Harisson.
Di tempat yang sama, Kepala BI Kantor Perwakilan Kalbar NA Anggini Sari menyampaikan, pada 2022 perekonomian nasional tumbuh dengan baik dikontribusikan oleh ekonomi dan keuangan syariah.
"Kita juga mengetahui pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang baru dan inklusif," kata Anggraini.
Ia menjelaskan bahwa BI dalam pengembangan ekonomi keuangan dan syariah Indonesia dengan tiga pilar strategi utama yaitu pengembangan ekonomi syariah, keuangan syariah, dan edukasi.
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024
Tags: