Saat ini sebanyak tiga lokasi pembangunan saluran air telah mencapai 90 persen pengerjaan. Sedangkan, enam lokasi lainnya ditargetkan rampung pada November 2024.
"Namun ada sebagian yang kita targetkan rampung pada Agustus 2024," ujarnya.
Baca juga: Jakpus keruk saluran di Jalan Kramat untuk cegah banjir
Dalam pengerjaannya, dia mengakui adanya pembangunan saluran air di sejumlah lokasi berdampak pada kemacetan lalu lintas.
Salah satunya, proyek pembangunan saluran yang berada di Jalan Prof Dr Satrio, Tebet, Jakarta Selatan.
Guna mempercepat pengerjaan proyek normalisasi saluran sepanjang 47 meter itu, pihaknya melakukan penutupan satu lajur jalan.
Karena itu, Suku Dinas SDA Jakarta Selatan (Jaksel) meminta maaf dengan adanya penyempitan badan jalan tersebut.
"Jadi karena saat ini masuk tahap pengeboran untuk mempercepat pemasangan beton saluran 'box culvert'," ujarnya.
Baca juga: DKI keruk Kali Semongol untuk atasi banjir di Kamal
Dinas SDA DKI Jakarta melakukan enam inovasi pengendali banjir yang di tempatkan pada lokasi-lokasi langganan banjir setiap kali hujan deras.
Baca juga: DKI keruk Kali Semongol untuk atasi banjir di Kamal
Dinas SDA DKI Jakarta melakukan enam inovasi pengendali banjir yang di tempatkan pada lokasi-lokasi langganan banjir setiap kali hujan deras.
Enam inovasi pengendalian banjir tersebut, antara lain pembangunan infrastruktur pengendali banjir seperti waduk atau embung, penguatan tanggul kali dan pembangunan sistem polder atau pompa.
Selanjutnya penyiagaan dan pengecekan berkala rumah pompa, pintu air, hingga alat berat, penyiagaan satuan tugas (satgas) di lapangan dan peningkatan kapasitas drainase kawasan.
Selanjutnya penyiagaan dan pengecekan berkala rumah pompa, pintu air, hingga alat berat, penyiagaan satuan tugas (satgas) di lapangan dan peningkatan kapasitas drainase kawasan.