Akhir Februari batas darurat bencana Pemkab Bekasi
3 Februari 2014 19:57 WIB
Yogyakarta Siaga Darurat Bencana. Sejumlah warga melakukan aktivitas ketika banjir menggenangi pemukiman di Desa Gotakan, Panjatan, Kulon Progo, Yogyakarta, Jumat (20/12). Banjir luapan air sungai tersebut terjadi karena hujan deras yang mengguyur sejak Kamis (19/12) malam. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menetapkan seluruh DIY berstatus Siaga Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor yang berlaku sejak 3 Desember 2013 hingga 28 Februari 2014. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan) ()
Bekasi (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, memutuskan untuk memperpanjang status darurat bencana hingga akhir Februari 2014.
"Kondisi itu diakibatkan masih tingginya curah hujan hingga akhir Februari nanti serta angin kencang," kata Wakil Bupati Bekasi Rohim Mintareja, di Cikarang, Senin.
Hal itu disampaikan Rohim dalam agenda Gelar Pasukan Operasi Mantab Brata di Mapolresta Bekasi dalam rangka persiapan Pemilu.
Menurutnya, status darurat bencana sebelumnya telah ditetapkan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin pada 13 hingga 25 Januari 2014 lalu.
"Saat ini kondisi hujan masih terjadi, bahkan banjir masih berpotensi di sejumlah kawasan pesisir ataupun bantaran sungai. Maka kami kembali menetapkan status darurat mengingat musim hujan diprediksi akan berlangsung hingga akhir Februari," katanya.
Menurut dia, banjir di wilayahnya menerjang hampir di 23 kecamatan yang disebabkan limpasan air sungai serta pengaruh ketinggian air laut di pesisir Muaragembong.
"Bahkan, pada 31 Januari hingga 2 Februari 2014 kemarin ada puluhan rumah yang terkena dampak puting beliung di Kecamatan Babelan," katanya.
Rohim menambahkan, pihaknya telah memanfaatkan anggaran sebesar Rp1,9 milyar pada agenda darurat bencana tahap awal untuk membeli kebutuhan bagi korban banjir.
"Bagi korban banjir yang ingin meminta bantuan, diharapkan bisa berkoordinasi dengan kecamatan, apalagi bantuan dari pemerintah daerah itu nantinya akan diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), jadi harus sesuai administrasi yang berlaku," katanya. (*)
"Kondisi itu diakibatkan masih tingginya curah hujan hingga akhir Februari nanti serta angin kencang," kata Wakil Bupati Bekasi Rohim Mintareja, di Cikarang, Senin.
Hal itu disampaikan Rohim dalam agenda Gelar Pasukan Operasi Mantab Brata di Mapolresta Bekasi dalam rangka persiapan Pemilu.
Menurutnya, status darurat bencana sebelumnya telah ditetapkan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin pada 13 hingga 25 Januari 2014 lalu.
"Saat ini kondisi hujan masih terjadi, bahkan banjir masih berpotensi di sejumlah kawasan pesisir ataupun bantaran sungai. Maka kami kembali menetapkan status darurat mengingat musim hujan diprediksi akan berlangsung hingga akhir Februari," katanya.
Menurut dia, banjir di wilayahnya menerjang hampir di 23 kecamatan yang disebabkan limpasan air sungai serta pengaruh ketinggian air laut di pesisir Muaragembong.
"Bahkan, pada 31 Januari hingga 2 Februari 2014 kemarin ada puluhan rumah yang terkena dampak puting beliung di Kecamatan Babelan," katanya.
Rohim menambahkan, pihaknya telah memanfaatkan anggaran sebesar Rp1,9 milyar pada agenda darurat bencana tahap awal untuk membeli kebutuhan bagi korban banjir.
"Bagi korban banjir yang ingin meminta bantuan, diharapkan bisa berkoordinasi dengan kecamatan, apalagi bantuan dari pemerintah daerah itu nantinya akan diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), jadi harus sesuai administrasi yang berlaku," katanya. (*)
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: