Denpasar (ANTARA News) - Sekitar 12 ribu siswa-siswi SMA dan SMK di Kota Denpasar mengikuti uji coba ujian nasional selama lima hari terhitung mulai Senin.

"Kemungkinan di Denpasar siswa SMA dan SMK akan melakukan tiga kali uji coba UN, di samping oleh Pemkot, juga akan ada dari Pemprov Bali dan biasanya juga ada dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran," kata Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Kota Denpasar I Wayan Supartha.

Untuk SMA diikuti oleh 5.967 orang, sedangkan untuk di SMK sebanyak 6.259 orang dengan mata pelajaran wajib yang diujikan nanti untuk SMA ada enam dan untuk SMK sebanyak tiga.

"Selain di SMA kami juga akan merencanakan uji coba untuk SMP. Untuk pelaksanaan UN SMA dan SMK akan dilakukan pada 14 April," katanya.

Dilihat dari data tersebut, Supartha mengatakan minat masyarakat sudah lebih banyak memilih sekolah kejuruan karena memang menjanjikan pekerjaan setelah tamat sekolah.

"Hal tersebut sudah sesuai dengan harapan pemerintah dalam meningkatkan tenaga produktif melalui SMK," ujarnya.

Di samping itu program dari Pemkot Denpasar untuk menjadikan SMK sebagai media mengembangkan ekonomi kreatif tampaknya sudah berjalan baik.

"Untuk sekolah SMK di Denpasar sendiri dituntut memiliki sertifikasi ISO sehingga diharapkan nantinya dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas," kata Supartha.

SMK yang sudah memiliki sertifikasi ISO di Kota Denpasar, di antaranya SMK Negeri 1 sampai SMK Negeri 5. Untuk swasta, di antaranya SMK PGRI dan SMK Harapan.

Terkait dengan kesiapan lulusan SMK dalam menghadapi pasar bebas 2015, Supartha berharap lulusan SMK lebih berani bersaing di dunia kerja. "Kami yakin lulusan SMK akan mampu bersaing karena sudah memiliki pengalaman di dunia kerja," ujarnya. (*)