Selidiki keuangan Manchester City, kata Mourinho
3 Februari 2014 14:39 WIB
Pelatih Chelsea Jose Mourinho melancarkan perang urat syaraf jelang laga akbar Manchester City melawan Chelsea di ajang Premier League pada Senin (3/2) (REUTERS/Robin van Lonkhuijsen/United Photos)
London (ANTARA News) - Jose Mourinho melancarkan perang urat syaraf jelang laga akbar City melawan Chelsea, dengan mengatakan ia menunggu UEFA menyelidiki Manchester City atas pelanggaran aturan Financial Fair Play (FFP).
Kubu Chelsea bersikeras menaati pedoman FFP untuk mengurangi utang dan menghasilkan keuntungan di bursa transfer Januari lalu dengan menjual Juan Mata dan Kevin de Bruyne.
Minggu ini City mengumumkan kerugian mereka justru berkurang 50 juta poundsterling pada musim lalu berkat penjualan hak citra pemain sebesar 24,5juta poundsterling kepada perusahaan yang tidak disebutkan namanya dan 22,5juta poundsterling atas kekayaan intelektual dengan pihak terkait seperti penjualan produk dari klub Major League Soccer, New York City, yang dimiliki Manchester Biru.
Sebelumnya Manchester City telah menghabiskan lebih dari 90juta poundsterling untuk biaya transfer.
"Cara UEFA mengontrol keadaan ini sangat aneh. Ada klub yang mengikuti pedoman Financial Fair Play dan ada klub lain yang melakukannya dengan cara yang licik," kritik Mourinho dilansir dari laman Mirror (2/2).
"Saya tidak mengatakan klub mana, itu bukan pekerjaan saya. Jika saya seorang wartawan sepakbola hal ini akan menarik untuk dibahas," tambah pelatih bertajuk Special One ini.
"Financial Fair Play harus diterapkan adil. FFP tidak boleh licik. Jika licik namanya akan berubah menjadi ‘Dodgy Financial Play’," kata Mourinho.
UEFA bisa menghukum, memotong poin bahkan melarang sebuah klub mengikuti kompetisi Eropa jika terbukti melanggar FFP.
Ditanya apakah percaya kepala keuangan UEFA akan menyelidiki hasil keuangan City, Mourinho mengatakan, "Saya sedang menunggu hal itu."
Kubu Chelsea bersikeras menaati pedoman FFP untuk mengurangi utang dan menghasilkan keuntungan di bursa transfer Januari lalu dengan menjual Juan Mata dan Kevin de Bruyne.
Minggu ini City mengumumkan kerugian mereka justru berkurang 50 juta poundsterling pada musim lalu berkat penjualan hak citra pemain sebesar 24,5juta poundsterling kepada perusahaan yang tidak disebutkan namanya dan 22,5juta poundsterling atas kekayaan intelektual dengan pihak terkait seperti penjualan produk dari klub Major League Soccer, New York City, yang dimiliki Manchester Biru.
Sebelumnya Manchester City telah menghabiskan lebih dari 90juta poundsterling untuk biaya transfer.
"Cara UEFA mengontrol keadaan ini sangat aneh. Ada klub yang mengikuti pedoman Financial Fair Play dan ada klub lain yang melakukannya dengan cara yang licik," kritik Mourinho dilansir dari laman Mirror (2/2).
"Saya tidak mengatakan klub mana, itu bukan pekerjaan saya. Jika saya seorang wartawan sepakbola hal ini akan menarik untuk dibahas," tambah pelatih bertajuk Special One ini.
"Financial Fair Play harus diterapkan adil. FFP tidak boleh licik. Jika licik namanya akan berubah menjadi ‘Dodgy Financial Play’," kata Mourinho.
UEFA bisa menghukum, memotong poin bahkan melarang sebuah klub mengikuti kompetisi Eropa jika terbukti melanggar FFP.
Ditanya apakah percaya kepala keuangan UEFA akan menyelidiki hasil keuangan City, Mourinho mengatakan, "Saya sedang menunggu hal itu."
Penerjemah:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014
Tags: