Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan membangun Museum Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) di kompleks Situs Majapahit di Trowulan Kabupaten Mojokerto sekaligus menjadi fokus pembangunan kebudayaan.
"Sehingga, tidak hanya menjadi pusat informasi akan tetapi menjadi daearah wisata heritage dunia sehingga keberadaannya mempunyai makna bagi generasi muda," ujar Gubernur Jatim Soekarwo saat menerima Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Kacung Marijan, Ph.D, di Grahadi Surabaya, Senin.
Pihaknya akan menjadikan situs tersebut sebagai sarana belajar bagi generasi muda agar mereka tahu kebesaran Kerajaan Majapahit dan bangga atas budaya bangsanya. Di samping itu, Pemprov Jatim juga akan melakukan pembenahan tempat ziarah Walisongo.
"Pemprov Jatim mempunyai program membenahi tempat ziarah Walisongo, Batu Ampar dan Talangu Madura. Ini dilakukan untuk menyeimbangkan pembangunan kebudayaan di Jatim," kata gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut.
Ia juga mengatakan bahwa tempat ziarah ini bisa jadi destinasi wisata, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Pakde Karwo juga menyetujui usulan Dirjen Kebudayaan yang akan membangun Museum Iptek di Jatim. Dalam museum itu, selain ada alat-alat peraga juga ada gambaran tentang masa depan Jatim ke depan.
"Ini perlu dilakukan agar dapat menambah semangat belajar generasi muda. Kebudayaan tidak hanya untuk masa lalu, tetapi masa kini dan masa depan," kata mantan Sekdaprov Jatim tersebut.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Dirjen Kebudayaan Prof. Kacung Marijan, Ph.D. mengatakan bahwa pembangunan Museum Terbuka Majapahit Trowulan menjadi salah satu ikon kebudayaan Jatim.
Rencananya pertengahan tahun 2014, Presiden RI yang akan meletakkan batu pertama untuk dimulainya restorasi situs Majapahit.
Pemprov Jatim bangun museum iptek situs Majapahit
3 Februari 2014 14:16 WIB
Seorang wisatawan asing memperhatikan artefak di Museum Majapahit, Trowulan, Mojokerto, Jatim. (ANTARA FOTO/Ismar Patrizki)
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: