Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin dibuka melemah sebesar 11,75 poin mengikuti bursa regional akibat pengurangan stimulus keuangan bank sentral AS (the Fed).

IHSG BEI dibuka turun sebesar 11,75 poin atau 0,27 persen ke posisi 4.407,01. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 3,05 poin (0,41 persen) ke level 738,71.

Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Senin mengatakan pergerakan indeks BEI cenderung melemah mengikuti bursa regional disebabkan oleh pengurangan stimulus keuangan AS dalam bentuk quantitative easing (QE).

"Laju bursa saham Asia terpengaruh pelemahan bursa saham AS dan Eropa setelah rilis hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada pekan lalu yang memulai tappering off menjadi 65 miliar dolar AS per bulan," katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, pelaku pasar modal domestik juga sedang mengantisipasi rilis data-data makro ekonomi dalam negeri yang akan dipublikasikan Badan Pusat Statistik pada awal pekan ini.

Head of Research Valbury Asia Securities, Alfiansyah menambahkan di tengah fase awal penarikan stimulus AS, maka prospek produk investasi negara berkembang cenderung kurang menarik.

"Setidaknya asumsi itulah yang dipakai oleh mayoritas investor global," katanya.

Menurut dia, kunci terpentig yang dapat memberikan ketenangan bagi pelaku pasar, stabilitas nilai tukar rupiah yang harus terjaga. Hal itu akan memberikan dukungan positif bagi tren IHSG BEI melaju ke area positif pada pekan ini.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 106,19 poin (0,48 persen) ke level 22.141,61, indeks Nikkei turun 213,01 poin (1,43 persen) ke level 14.701,19 dan Straits Times melemah 29,74 poin (0,98 persen) ke posisi 2.997,66.