KOI gelar seminar untuk kampanyekan ruang olahraga yang aman
27 Juni 2024 17:51 WIB
Dokter Sophia Hage (kanan) mengisi acara diskusi Komite Olimpiade Indonesia (KOI) berjudul Beyond the Field: Adressing off-field Challenges for a safe sport and safe future” di Kantor KOI, Jakarta, Kamis (27/6/2024). (ANTARA/MUHAMMAD RAMDAN)
Jakarta (ANTARA) - Komite Olimpiade Indonesia (NOC) menggelar seminar dengan judul “Beyond the Field: Adressing off-field Challenges for a safe sport and safe future” yang bertujuan untuk membangun ruang olahraga yang aman bagi semua pihak.
Wakil Ketua Umum KOI Ismail Ning mengatakan bahwa seminar itu didasari semakin diperlukannya kesadaran semua pihak, sebab hal-hal non-teknis yang berdampak buruk kini semakin mudah didapati di dunia olahraga.
“Sub tema hari ini itu kan masalah abuse dan masalah harrasment gitu. Topik ini belum lama ini kita baru baca di berita, mendengar di berita, seperti apa yang terjadi di tim senam Amerika. Bahkan gold medalistnya,” kata Ismail saat ditemui seusai membuka acara seminar di Kantor KOI, Jakarta, Kamis.
“Nah itu bukan insiden sesaat. Itu terjadi bertahun-tahun. Jadi bukan sesaat, tetapi sudah terjadi terus-menerus. Dan ini menyadarkan kita, bayangkan negara yang seperti Amerika, yang sudah dibilang maju Hak Asasi Manusianya-nya, itu bisa terjadi seperti itu,” tambahnya.
Seminar ini mengangkat tema menjaga para atlet dan pelaku olahraga untuk membangun kesadaran dalam pencegahan pelecehan dan kekerasan yang bisa terjadi di lingkungan olahraga. Pembahasan seminar dibagi ke dalam dua sub-tema, yaitu mencegah pelecehan dalam olahraga dan mengenali tanda-tanda pelecehan dalam olahraga.
Narasumber yang mengisi acara merupakan pakar di bidang medis olahraga, yakni Dr. Sophia Hage, Sp.KO dan mantan atlet peserta Olimpiade, Akbar Nasution. Seminar itu dihadiri perwakilan 66 federasi nasional yang merupakan anggota Komite Olimpiade Indonesia.
“Kami dari NOC Indonesia berharap output dari seminar ini dapat melahirkan sebuah Safeguarding policy, agar tercipta kesadaran dan praktik olahraga yang aman di Indonesia,” pungkas Ismail.
Baca juga: Pemerintah berkomitmen beri ruang yang sama kepada seluruh atlet
Wakil Ketua Umum KOI Ismail Ning mengatakan bahwa seminar itu didasari semakin diperlukannya kesadaran semua pihak, sebab hal-hal non-teknis yang berdampak buruk kini semakin mudah didapati di dunia olahraga.
“Sub tema hari ini itu kan masalah abuse dan masalah harrasment gitu. Topik ini belum lama ini kita baru baca di berita, mendengar di berita, seperti apa yang terjadi di tim senam Amerika. Bahkan gold medalistnya,” kata Ismail saat ditemui seusai membuka acara seminar di Kantor KOI, Jakarta, Kamis.
“Nah itu bukan insiden sesaat. Itu terjadi bertahun-tahun. Jadi bukan sesaat, tetapi sudah terjadi terus-menerus. Dan ini menyadarkan kita, bayangkan negara yang seperti Amerika, yang sudah dibilang maju Hak Asasi Manusianya-nya, itu bisa terjadi seperti itu,” tambahnya.
Seminar ini mengangkat tema menjaga para atlet dan pelaku olahraga untuk membangun kesadaran dalam pencegahan pelecehan dan kekerasan yang bisa terjadi di lingkungan olahraga. Pembahasan seminar dibagi ke dalam dua sub-tema, yaitu mencegah pelecehan dalam olahraga dan mengenali tanda-tanda pelecehan dalam olahraga.
Narasumber yang mengisi acara merupakan pakar di bidang medis olahraga, yakni Dr. Sophia Hage, Sp.KO dan mantan atlet peserta Olimpiade, Akbar Nasution. Seminar itu dihadiri perwakilan 66 federasi nasional yang merupakan anggota Komite Olimpiade Indonesia.
“Kami dari NOC Indonesia berharap output dari seminar ini dapat melahirkan sebuah Safeguarding policy, agar tercipta kesadaran dan praktik olahraga yang aman di Indonesia,” pungkas Ismail.
Baca juga: Pemerintah berkomitmen beri ruang yang sama kepada seluruh atlet
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024
Tags: