Ratusan rumah Karawang rusak akibat banjir
2 Februari 2014 22:47 WIB
Banjir Pantura Pemalang Kendaraan berusaha melintas di genangan banjir yang melanda jalur pantura Comal, Pemalang, Jateng, Minggu (2/2). Hujan deras selama satu hari, membuat jalur pantura Comal terendam banjir setinggi 50 cm hingga satu1 meter. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah) ()
Karawang (ANTARA News) - Ratusan rumah di Desa Rengadengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dilaporkan rusak akibat terendam banjir selama lebih dari sepekan.
Kepala Desa Rengasdengklok Utara Dedi Mulyadi, Minggu, mengatakan banjir yang melanda daerah ini terjadi akibat masih tingginya curah hujan.
Akibat banjir yang sudah berlangsung selama sekitar 10 hari di daerah itu, ribuan rumah terendam banjir dan ratusan rumah di antaranya mengalami kerusakan.
"Rumah-rumah yang rusak itu merupakan rumah semi permanen yang terbuat dari kayu. Meski ada rumah yang permanen, dinding-dindingnya belum terplester," kata Dedi.
Ia khawatir kalau banjir masih terus merendam rumah di Desa Rengasdengklok Utara, rumah-rumah yang kini kondisinya rusak bisa ambruk.
Sementara untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, aparat desa setempat meminta warga mengosongkan rumahnya masing-masing.
"Dari ratusan rumah yang rusak itu, kita masih melakukan pendataan tingkat kerusakannya. Sebab nantinya akan disampaikan ke pemerintah daerah agar rumah-rumah itu diperbaiki," katanya.
(KR-MAK/E005)
Kepala Desa Rengasdengklok Utara Dedi Mulyadi, Minggu, mengatakan banjir yang melanda daerah ini terjadi akibat masih tingginya curah hujan.
Akibat banjir yang sudah berlangsung selama sekitar 10 hari di daerah itu, ribuan rumah terendam banjir dan ratusan rumah di antaranya mengalami kerusakan.
"Rumah-rumah yang rusak itu merupakan rumah semi permanen yang terbuat dari kayu. Meski ada rumah yang permanen, dinding-dindingnya belum terplester," kata Dedi.
Ia khawatir kalau banjir masih terus merendam rumah di Desa Rengasdengklok Utara, rumah-rumah yang kini kondisinya rusak bisa ambruk.
Sementara untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, aparat desa setempat meminta warga mengosongkan rumahnya masing-masing.
"Dari ratusan rumah yang rusak itu, kita masih melakukan pendataan tingkat kerusakannya. Sebab nantinya akan disampaikan ke pemerintah daerah agar rumah-rumah itu diperbaiki," katanya.
(KR-MAK/E005)
Pewarta: M Ali K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: