Wapres: Tata kelola dan digitalisasi kunci kembangkan asuransi syariah
27 Juni 2024 13:49 WIB
Wapres Ma'ruf Amin memberi sambutan saat menghadiri secara daring peluncuran logo baru PT Reasuransi Syariah Indonesia (ReINDO Syariah) dari kediaman resmi Wapres, Jakarta, Kamis (27/6/2024). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Wapres
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyebut penguatan tata kelola dan digitalisasi merupakan kunci dalam mengembangkan asuransi syariah nasional.
"Demi pengembangan asuransi syariah nasional, tata kelola perusahaan harus ditingkatkan sehingga pelayanan nasabah dapat lebih baik lagi. Selain itu, kepercayaan dan literasi masyarakat serta digitalisasi adalah kunci untuk memperluas jangkauan," ujar Wapres sebagaimana keterangan resmi Biro Pers Sekretariat Wapres.
Wapres memberi sambutan saat menghadiri secara daring peluncuran logo baru PT Reasuransi Syariah Indonesia (ReINDO Syariah) dari kediaman resmi Wapres, Jakarta, Kamis.
Wapres mengatakan bahwa saat ini kita menghadapi berbagai risiko akibat perubahan iklim, ketidakpastian ekonomi, konflik geopolitik hingga krisis kesehatan pascapandemi COVID-19.
Baca juga: OJK susun pedoman proses pemisahan asuransi unit syariah
"Hal ini tentu mendorong pentingnya kehadiran asuransi sebagai langkah proteksi dan mitigasi risiko," ujarnya.
Asuransi, kata Wapres, khususnya asuransi syariah yang mengedepankan nilai-nilai Islam dengan mempertahankan prinsip berbagi risiko, keadilan, dan transparansi memiliki potensi besar untuk dikembangkan dan menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat.
Dalam acara yang dirangkaikan dengan kegiatan ReINDO Syariah Conference 2024 bertajuk The Future of Sharia Insurance: Value Creation to Boost Sharia Market itu, Wapres juga menyoroti pentingnya penerapan kebijakan spin-off unit usaha syariah untuk memperkuat sektor tersebut. Harapannya, makin banyak perusahaan asuransi yang beroperasi secara penuh syariah.
"Saya minta seluruh pemangku kepentingan berperan aktif dan bekerja sama dalam membangun ekosistem asuransi syariah yang efektif dan efisien, sehat dan berdaya saing, sehingga industri ini menjadi pendukung perekonomian nasional," ujar Wapres.
Ia pun mengapresiasi kegiatan yang digelar tersebut sebagai wadah kolaborasi dan sinergi pelaku bisnis asuransi demi memajukan industri asuransi syariah nasional. Khususnya melalui ReINDO Syariah, ia mengharapkan industri asuransi di Indonesia bisa berkembang.
"Selamat atas peluncuran logo ReINDO Syariah. Semoga ReINDO Syariah dapat terus tumbuh dan memacu pengembangan industri perasuransian, khususnya asuransi syariah di Indonesia," kata Wapres.
Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika dan Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi.
Baca juga: OJK: Total aset asuransi dan reasuransi syariah capai Rp45,10 triliun
Baca juga: Allianz Syariah meningkatkan literasi atasi tantangan terkait persepsi
"Demi pengembangan asuransi syariah nasional, tata kelola perusahaan harus ditingkatkan sehingga pelayanan nasabah dapat lebih baik lagi. Selain itu, kepercayaan dan literasi masyarakat serta digitalisasi adalah kunci untuk memperluas jangkauan," ujar Wapres sebagaimana keterangan resmi Biro Pers Sekretariat Wapres.
Wapres memberi sambutan saat menghadiri secara daring peluncuran logo baru PT Reasuransi Syariah Indonesia (ReINDO Syariah) dari kediaman resmi Wapres, Jakarta, Kamis.
Wapres mengatakan bahwa saat ini kita menghadapi berbagai risiko akibat perubahan iklim, ketidakpastian ekonomi, konflik geopolitik hingga krisis kesehatan pascapandemi COVID-19.
Baca juga: OJK susun pedoman proses pemisahan asuransi unit syariah
"Hal ini tentu mendorong pentingnya kehadiran asuransi sebagai langkah proteksi dan mitigasi risiko," ujarnya.
Asuransi, kata Wapres, khususnya asuransi syariah yang mengedepankan nilai-nilai Islam dengan mempertahankan prinsip berbagi risiko, keadilan, dan transparansi memiliki potensi besar untuk dikembangkan dan menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat.
Dalam acara yang dirangkaikan dengan kegiatan ReINDO Syariah Conference 2024 bertajuk The Future of Sharia Insurance: Value Creation to Boost Sharia Market itu, Wapres juga menyoroti pentingnya penerapan kebijakan spin-off unit usaha syariah untuk memperkuat sektor tersebut. Harapannya, makin banyak perusahaan asuransi yang beroperasi secara penuh syariah.
"Saya minta seluruh pemangku kepentingan berperan aktif dan bekerja sama dalam membangun ekosistem asuransi syariah yang efektif dan efisien, sehat dan berdaya saing, sehingga industri ini menjadi pendukung perekonomian nasional," ujar Wapres.
Ia pun mengapresiasi kegiatan yang digelar tersebut sebagai wadah kolaborasi dan sinergi pelaku bisnis asuransi demi memajukan industri asuransi syariah nasional. Khususnya melalui ReINDO Syariah, ia mengharapkan industri asuransi di Indonesia bisa berkembang.
"Selamat atas peluncuran logo ReINDO Syariah. Semoga ReINDO Syariah dapat terus tumbuh dan memacu pengembangan industri perasuransian, khususnya asuransi syariah di Indonesia," kata Wapres.
Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika dan Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi.
Baca juga: OJK: Total aset asuransi dan reasuransi syariah capai Rp45,10 triliun
Baca juga: Allianz Syariah meningkatkan literasi atasi tantangan terkait persepsi
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024
Tags: