Presiden sedih atas jatuhnya korban jiwa di Sinabung
2 Februari 2014 10:46 WIB
Erupsi Gunung Sinabung. Erupsi gunung Sinabung diabadikan dari Desa Bekerah, Kec. Namantran, Kab. Karo, Sumatera Utara, Sabtu (1/4). Erupsi terbesar kedua setelah 11 januari 2014 tersebut mengakibatkan tiga warga mengalami luka bakar terkena sambaran awan panas dan beberapa warga lainnya masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan rasa sedih dan prihatin atas korban jiwa akibat awan panas erupsi Sinabung dan telah memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional untuk mengambil langkah tepat mencegah terulangnya kejadian serupa.
"Saya sedih, karena sudah saya ingatkan untuk tetap di penampungan bersabar dan jangan kembali ke desa jika belum aman," kata Presiden dalam akun twitter pribadinya @SBYudhoyono di Jakarta, Minggu.
Kepala Negara mengatakan telah meminta Syamsul Maarif untuk mengambil langkah cepat dan tepat untuk pastikan dapat cegah musibah seperti ini.
"Bagi rakyat, patuhi petugas, hindari zona bahaya. Erupsi bisa terjadi setiap waktu. Selalu waspada dan antisipasi kemungkinan terburuk," kata Presiden.
"Mari tundukkan kepala bagi 14 korban tewan awan panas gunung Sinabung. Dari Tuhan kita berasal, kepada-Nya lah kita kembali," kata Presiden.
"Saya sedih, karena sudah saya ingatkan untuk tetap di penampungan bersabar dan jangan kembali ke desa jika belum aman," kata Presiden dalam akun twitter pribadinya @SBYudhoyono di Jakarta, Minggu.
Kepala Negara mengatakan telah meminta Syamsul Maarif untuk mengambil langkah cepat dan tepat untuk pastikan dapat cegah musibah seperti ini.
"Bagi rakyat, patuhi petugas, hindari zona bahaya. Erupsi bisa terjadi setiap waktu. Selalu waspada dan antisipasi kemungkinan terburuk," kata Presiden.
"Mari tundukkan kepala bagi 14 korban tewan awan panas gunung Sinabung. Dari Tuhan kita berasal, kepada-Nya lah kita kembali," kata Presiden.
Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014
Tags: