Bangkok (ANTARA News) - Lusinan tembakan senjata dan setidaknya dua ledakan di ibu kota negara Thailand, Sabtu, meningkatkan ketegangan di saat berlangsungnya unjuk rasa antipemerintah di ibu kota negara.

Insiden-insiden itu terjadi menjelang penyelenggaraan pemilihan umum --yang dilihat tidak akan mampu mengembalikan stabilitas di negara tersebut.

Menurut Reuters, setidaknya tiga orang mengalami luka-luka dalam kekerasan yang terjadi di depan sebuah pusat perbelanjaan di Bangkok utara.

Pelaku penembakan di antara kerumuman kemungkinan menyembunyikan senjata-senjata mereka sebelum mundur dari daerah penembakan. Letusan senjata terus berlangsung di saat matahari mulai terbenam.

Belum ada kejelasan soal apakah para pengunjuk rasa ataupun mereka yang luka-luka merupakan para pendukung pemerintah atau pihak lawannya.

Sebagian lawan bertekad untuk menghadang pemungutan suara --yang hampir pasti akan mengembalikan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra ke kursi kekuasaan.

Serangan hari Sabtu terjadi di distrik Laksi di Bangkok, yang berdekatan dengan bandar udara Dong Muang. Dong Muang menjadi benteng partai Yingluck, Puea Thai.

Para pendukung Yingluck telah berkumpul untuk menuntut agar pemungutan suara hari Minggu tidak dihalang-halangi.

Kekerasan politis yang berlangsung sejak akhir November lalu telah menewaskan 10 orang dan melukai setidaknya 577 lainnya.

Para pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan dalam putaran terakhir konflik delapan bulan yang secara luas melibatkan kalangan menengah Bangkok, warga selatan Thailand dan pendukung kerajaan melawan para warga desa pendukung Yingluck dan saudara laki-lakinya, mantan perdana menteri Thaksin Shinawatra.

Thaksin terguling dari kursi jabatannya pada tahun 2006 melalui kudeta.

Pemimpin pengunjuk rasa Suthep Thaugsuban menyerukan dilakukannya penghadangan jalanan secara damai, namun pada saat yang sama ia berjanji tidak akan menghalangi orang-orang yang akan memberikan suara.

"Rakyat tidak akan menutup bilik-bilik suara, tapi akan berunjuk rasa di jalanan. Mereka akan berdemonstrasi dengan tenang, damai, tanpa kekerasan... Kita tidak akan melakukan hal apapun yang akan menghalangi orang-orang memberikan suara mereka," kata Suthep pada Jumat.

Sekretaris jenderal Komisi Pemilihan Puchong Nutrawong mengatakan persiapan pemilu sudah "hampir 100 prosen siap" di provinsi-provinsi utara, timur laut dan tengah.

Namun, ada masalah pengiriman kertas suara ke distrik-distrik di Bangkok serta ke 12 provinsi di selatan, yang dihadang oleh para pengunjuk rasa.

(T008/H-RN)