"Kami memutuskan pembagian dividen ini untuk memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham. Oleh karena itu, keuntungannya juga dikembalikan kepada pemegang saham melalui pembagian dividen, sedangkan sisa keuntungan bersih akan ditambahkan pada laba ditahan guna mendukung bisnis untuk siap berlari lebih jauh lagi di tahun 2024,” ujar Direktur Utama Elitery Kresna Adiprawira sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Baca juga: WEGE Tuntaskan Pendistribusian Dividen, 20 Persen dari Laba Bersih 2023
Sementara itu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), perseroan memutuskan melakukan buyback saham senilai Rp2 miliar, dengan periode pembelian selama 12 bulan terhitung sejak persetujuan RUPS dan OJK.
"Aksi korporasi buyback saham ini diharapkan dapat memberikan sentimen positif terhadap saham ELIT agar lebih mencerminkan fundamental yang positif, di tengah fluktuasi pasar saham (IHSG) secara umum," ujar Kresna.
Kresna menjelaskan bahwa perseroan terus berinovasi dalam kemajuan transformasi digital, salah satunya dengan memanfaatkan kekuatan Generative Artificial Intelligence (gen AI), melalui peluncuran Elipedia.
"Dirancang dengan menggabungkan kecanggihan AI dan platform Vertex AI dari Google Cloud, serta Large Language Model (LLM), Elipedia menjadi inovasi terbaru dari Elitery yang siap merevolusi sistem pengelolaan pengetahuan (knowledge management system) di era digital," ujar Kresna.
Baca juga: Unilever tebar dividen 111 persen laba bersih senilai Rp2,93 triliun
Pada 2023, Elitery mencatatkan laba bersih senilai Rp17 miliar, atau meningkat 77 persen year on year (yoy) dibandingkan senilai Rp9,6 miliar pada 2022.
Pendapatan tahun 2023 tercatat senilai Rp319,6 miliar, atau meningkat 79 persen (yoy) dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya yang senilai Rp178,6 miliar.
Sepanjang 2023, laba kotor perusahaan juga mencapai Rp 73 miliar, meningkat 56 persen dibandingkan Rp 47 miliar pada tahun 2022.
Pada 2023, total aset perseroan meningkat 90 persen (yoy) mencapai Rp228 miliar, dibandingkan sebelumnya senilai Rp120 miliar pada 2022.
Total ekuitas perseroan senilai Rp120 miliar pada 2023, atau meningkat 119 persen (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya yang senilai