Jakarta (ANTARA) -
PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyatakan komitmen untuk melakukan pembenahan terhadap operasional dalam rangka menuju profitabilitas dan pertumbuhan berkelanjutan.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KAEF Lina Sari di Jakarta, Rabu, menyampaikan terdapat empat isu utama yang masih menjadi tantangan, yaitu pertama, belum optimalnya komersialisasi dan kedua, rasionalisasi pabrik.

Kemudian, ketiga yaitu portofolio produk yang belum optimal, dan keempat, dugaan pelanggaran integritas penyediaan data keuangan di anak usaha yaitu Kimia Farma Apotek (KFA).

"Kami telah berhasil mengidentifikasi faktor-faktor tersebut, kemudian kami mengambil langkah-langkah strategis untuk membenahinya. Harapannya, perseroan dapat membukukan kinerja yang lebih baik pada tahun 2024 dan ke depan," ujar Lina.

Lina menjelaskan rencana transformasi perseroan untuk memperkuat operasional dan peningkatan profitabilitas yang dilakukan bersama- sama dengan Project Management Office (PMO) Restrukturisasi Keuangan dan Reorientasi Bisnis yang dibentuk Kementerian BUMN (KBUMN).

Baca juga: Kinerja Holding BUMN Farmasi 2023 akan alami profitability pressure

Baca juga: Kimia Farma berikan banyak promo di Pekan Raya Jakarta 2024


Adapun, penguatan tersebut nantinya menjadi landasan strategi portofolio bisnis di berbagai segmen, di antaranya, pertama, pada segmen manufaktur, rasionalisasi fasilitas produksi untuk peningkatan utilitas pabrik dan efisiensi, maka akan dilakukan penataan fasilitas produksi KAEF Group dari 10 menjadi 5 pabrik, penataan portfolio produk dan penguatan marketing & sales.

Kedua, pada segmen trading melalui peningkatan service level pemenuhan pesanan hingga 85 persen peningkatan portofolio bermargin tinggi dan alat kesehatan, serta perluasan channel.

Ketiga, pada segmen ritel melalui pengendalian persediaan dan kas serta penguatan portofolio produk.

Keempat, pada segmen servis melalui peningkatan service quality di Klinik dan Laboratorium serta perluasan portofolio layanan.

Untuk menopang kinerja tahun 2024, lanjutnya, perseroan akan terus melakukan perbaikan operasional, pengendalian biaya, penguatan GCG, serta mengalokasikan belanja modal (capex) yang dominan untuk pengembangan bisnis Kimia Farma Apotek.

Adapun, anggaran tersebut akan digunakan untuk kegiatan operasional bisnis, perpanjangan sewa, relokasi outlet, dan rebranding, sedangkan, segmen manufaktur mengalokasikan belanja modal yang akan digunakan untuk mendukung operasional pabrik.

"KAEF menargetkan.penjualan tahun 2024 tumbuh dua digit dibandingkan dengan realisasi tahun 2023," ujar Lina.

Setelah RUPST, susunan dewan komisaris dan dewan direksi perseroan saat ini adalah:

Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Fachmi Idris

Komisaris Independen: Musthofa Fauzi

Komisaris Independen: Diah Kusumawardani

Komisaris: Wiku Adisasmito

Komisaris: Dwi Ary Purnomo

Komisaris: Rendi Witular

Komisaris: Darwin Wibowo

Direksi
Direktur Utama: Djagad Prakasa Dwialam

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Lina Sari

Direktur Sumber Daya Manusia: Disril Revolin Putra

Direktur Produksi dan Supply Chain: Hadi Kardoko

Direktur Komersial: Chairani Harahap

Direktur Portofolio, Produk dan Layanan: Jasmine Kamiasti Karsono.

Baca juga: Stafsus Menteri BUMN sebut anak usaha Kimia Farma rekayasa keuangan

Baca juga: Kimia Farma cetak penjualan Rp9,96 triliun selama 2023