Tianjin (ANTARA) - Ladang Minyak Bohai (Bohai Oilfield), basis produksi minyak mentah lepas pantai terbesar di China, telah merampungkan operasi pengeboran sumur baru sedalam 6.088 meter, demikian dikatakan China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) cabang Tianjin pada Selasa (25/6).
Sumur tersebut, yakni Bohai 19-6-D1, akan digunakan untuk penambangan minyak dan gas di Lapangan Gas Kondensat Bozhong 19-6, lapangan gas pertama yang terbukti memiliki cadangan gas alam lebih dari 100 miliar meter kubik di Laut Bohai.
Industri pengeboran minyak pada umumnya mengklasifikasikan sumur berkedalaman lebih dari 6.000 meter sebagai sumur superdalam. Sumur-sumur ini berfungsi sebagai alat penting untuk mengekstraksi sumber daya minyak dan gas laut dalam (deep sea) serta mengeksplorasi lapisan dalam Bumi.
Kondisi geologis yang kompleks, dengan suhu formasi lebih dari 180 derajat Celsius dan tekanan dasar sumur maksimum mencapai 56 megapascal, telah meningkatkan standar operasi pengeboran sumur tersebut. Selain itu, kru konstruksi juga harus mengebor melalui dua gunung bawah tanah yang penuh dengan retakan.
Dua megaproyek tersebut, masing-masing adalah proyek fase pertama dari Ladang Gas Kondensat Bozhong 19-6 dan Ladang Minyak Bozhong 26-6, saat ini sedang dalam tahap pembangunan oleh Bohai Oilfield. Kedua proyek itu, setelah rampung nanti, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan energi dasar sebuah kota dengan populasi 10 juta jiwa selama setahun penuh.
Ladang Minyak Bohai di China rampungkan pengeboran sumur 6.088 meter
26 Juni 2024 14:02 WIB
Bulan purnama terlihat di atas anjungan produksi minyak di Ladang Minyak Bohai, 29 September 2023. ANTARA/Xinhua/Du Penghui
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024
Tags: