Rasa optimistis tersebut, lanjutnya, juga didasari dari komposisi tim Jawa Timur yang dihuni sebagian dari pemain Tim Nasional (Timnas) Indonesia.
"Anak kami tiga di Timnas dan sekarang lagi berangkat, Itu dari Jawa Timur," katanya.
Namun, pihaknya tetap mewaspadai potensi dari provinsi lainnya yang sedang berkembang dalam kompetisi bola basket.
"Semua tetap diwaspadai tapi ada tiga juga yang naiknya cepat, DKI, Jabar dan Bali harus diwaspadai, walaupun yang lain-lain tetap tidak bisa dianggap enteng, karena mereka grow up," tuturnya.
Oleh karena itu, kata Mama Evi, sapaan akrabnya, tim Jatim akan menggelar TC yang rencananya digelar pada Agustus.
"Jika sesuai rencana dilaksanakan pada Agustus besok di Thailand atau Filipina namun masih terkendala dengan dana karena membutuhkan biaya yang cukup besar, ini permintaan dari pelatih," ujarnya.
Sehingga, pihaknya membutuhkan dukungan dana lebih untuk memfasilitasi para atlet agar dapat meningkatkan kualitas, kemampuan serta mental yang kuat dalam bertanding.
"Perjuangan kami tetap tidak akan malah berhenti. Semoga ada sponsor yang membantu, supaya bebannya itu tidak berat hanya cuma di ketua umum saja," tuturnya.
Ia menambahkan dengan TC di luar negeri para atlet akan menempa diri dengan lawan yang baru terlebih di luar Indonesia.
Baca juga: Ketua Umum KONI pastikan PON 2024 digelar sesuai agenda
Baca juga: KONI Pusat berharap arena PON Aceh-Sumut rampung akhir Juli