"Kami belajar banyak dari Kota Medan, Insya Allah ini juga menjadi pembelajaran bagi daerah lainnya berjuang menurunkan stunting yang masih relatif tinggi," kata Suprayoga, di Medan, Selasa.
Saat melakukan pemantauan, pengukuran dan intervensi serentak percepatan penurunan stunting di Kota Medan di salah satu Posyandu, lanjut dia, Pemkot Medan memiliki program yang sangat baik menurunkan kekerdilan pada balita.
Hal ini terbukti keberhasilan Pemkot Medan yang dipimpin oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution menurunkan angka penderita stunting sekitar 9,6 persen dalam satu tahun.
Pihaknya juga menyebutkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan ini bertujuan untuk mencegah terjadi kekerdilan baru supaya tercapai zero stunting di wilayah ibu kota Provinsi Sumatera Utara.
Baca juga: Dirut TPS: Kolaborasi dengan RS PHC turunkan angka stunting Surabaya
Pj Sekda Kota Medan Topan Obaja Putra Ginting mengatakan, baik Presiden maupun Wakil Presiden menjadikan penanganan stunting sebagai program prioritas agar berjalan dengan baik di daerah.
Pemkot Medan, lanjut dia, juga secara konsisten terus berupaya menjalankan program penanganan kekerdilan, salah satu lewat program Bapak Asuh Anak Stunting.
"Dalam program ini, kita melibatkan seluruh perangkat daerah dan stakeholder untuk bersama-sama menjadi bapak asuh bagi penderita stunting," jelasnya.
Selain itu, kata dia, Pemkot Medan terus melakukan pemantauan untuk memperkecil angka stunting, baik melalui Posyandu setiap bulan maupun pos-pos gizi.
"Kami sangat peduli dalam penanganan stunting ini," kata Topan.
Hanita, warga Medan Timur mengaku gembira karena setiap bulan dapat melakukan pengukuran tumbuh kembang buah hatinya secara gratis di Posyandu Cenderawasih.
Baca juga: Kemenkes apresiasi kolaborasi swasta kejar penurunan stunting
Baca juga: Save the Children-Nutrition International bantu turunkan stunting