Tiga perusahaan SMV Kemenkeu kolaborasi tingkatkan investasi hijau
25 Juni 2024 20:20 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama perwakilan tiga perusahaan special mission vehicle (SMV) Kementerian Keuangan dalam acara penandatanganan Kesepakatan Bersama di Aula Mezzanine Gedung Djuanda 1 Kementerian Keuangan RI Jakarta, Selasa (25/6/2024). ANTARA/HO-Kementerian Keuangan.
Jakarta (ANTARA) - Tiga perusahaan special mission vehicle (SMV) di bawah naungan Kementerian Keuangan RI berkolaborasi guna mendukung upaya peningkatan investasi hijau untuk pembangunan berkelanjutan melalui skema blended finance, salah satu bentuk dari pembiayaan inovatif.
Ketiga perusahaan tersebut adalah PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PT PII, Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup atau BPDLH, serta PT Indonesia Infrastructure Finance atau IIF.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan kolaborasi ketiga perusahaan SMV Kementerian Keuangan itu bisa memberikan hasil yang dampaknya terasa dari hulu ke hilir.
“Ini menggambarkan kolaborasi yang komprehensif dari berbagai SMV dan badan layanan umum (BLU) untuk bisa menggunakan instrumen keuangan dan kemampuan operasionalnya dengan mengedepankan prinsip ESG di dalam memecahkan masalah pembangunan yang nyata di masyarakat kita,” ujar Menkeu.
Selaras dengan hal tersebut, Direktur Utama BPDLH Joko Tri Haryanto mengatakan BPDLH sebagai vehicle pemerintah dalam memobilisasi pendanaan dari berbagai sumber, membutuhkan kerja sama yang sangat erat dengan stakeholder lain untuk membentuk skema pendanaan yang inovatif dan kreatif.
Dia berharap dengan adanya kolaborasi dan sinergitas BLU dan SMV ini tentu membawa efisiensi dan optimalisasi layanan kepada masyarakat. Kemudian, dalam perspektif yang lebih besar, diharapkan dapat menjadi dukungan yang signifikan dalam mendukung kapasitas fiskal APBN dalam menghadapi dampak tripple planetary crisis yang terjadi saat ini, yaitu krisis iklim, energi, dan keanekaragaman hayati.
Di sisi lain, Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo menyampaikan sinergi ketiganya juga bisa meningkatkan dampak pemanfaatan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dapat mendukung aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Sementara Presiden Direktur IIF Reynaldi Hermansjah menuturkan IIF mendukung penuh sinergi ini dalam meningkatkan investasi hijau melalui blended financing untuk memobilisasi pendanaan proyek-proyek infrastruktur.
“Melalui sinergi ini, kami optimis dapat memperkuat dampak pembangunan infrastruktur berkelanjutan, tidak hanya dalam aspek lingkungan, tetapi juga dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Reynaldi.
Baca juga: PT PII ajak swasta internasional berpartisipasi bangun infrastruktur
Baca juga: Menkeu minta IIF perkuat kualitas tata kelola perusahaan
Baca juga: Indonesia Infrastructure Finance himpun 'Perpetual Bond' Rp335 miliar
Ketiga perusahaan tersebut adalah PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PT PII, Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup atau BPDLH, serta PT Indonesia Infrastructure Finance atau IIF.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan kolaborasi ketiga perusahaan SMV Kementerian Keuangan itu bisa memberikan hasil yang dampaknya terasa dari hulu ke hilir.
“Ini menggambarkan kolaborasi yang komprehensif dari berbagai SMV dan badan layanan umum (BLU) untuk bisa menggunakan instrumen keuangan dan kemampuan operasionalnya dengan mengedepankan prinsip ESG di dalam memecahkan masalah pembangunan yang nyata di masyarakat kita,” ujar Menkeu.
Selaras dengan hal tersebut, Direktur Utama BPDLH Joko Tri Haryanto mengatakan BPDLH sebagai vehicle pemerintah dalam memobilisasi pendanaan dari berbagai sumber, membutuhkan kerja sama yang sangat erat dengan stakeholder lain untuk membentuk skema pendanaan yang inovatif dan kreatif.
Dia berharap dengan adanya kolaborasi dan sinergitas BLU dan SMV ini tentu membawa efisiensi dan optimalisasi layanan kepada masyarakat. Kemudian, dalam perspektif yang lebih besar, diharapkan dapat menjadi dukungan yang signifikan dalam mendukung kapasitas fiskal APBN dalam menghadapi dampak tripple planetary crisis yang terjadi saat ini, yaitu krisis iklim, energi, dan keanekaragaman hayati.
Di sisi lain, Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo menyampaikan sinergi ketiganya juga bisa meningkatkan dampak pemanfaatan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dapat mendukung aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Sementara Presiden Direktur IIF Reynaldi Hermansjah menuturkan IIF mendukung penuh sinergi ini dalam meningkatkan investasi hijau melalui blended financing untuk memobilisasi pendanaan proyek-proyek infrastruktur.
“Melalui sinergi ini, kami optimis dapat memperkuat dampak pembangunan infrastruktur berkelanjutan, tidak hanya dalam aspek lingkungan, tetapi juga dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Reynaldi.
Baca juga: PT PII ajak swasta internasional berpartisipasi bangun infrastruktur
Baca juga: Menkeu minta IIF perkuat kualitas tata kelola perusahaan
Baca juga: Indonesia Infrastructure Finance himpun 'Perpetual Bond' Rp335 miliar
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: