Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelandang tersangka penyuapan Anggoro Widjojo ke ruang pemeriksaan KPK setelah buronan sejak tahun 2009 itu ditangkap di kawasan Zhenzhen, China.

Anggoro datang ke gedung KPK, Jakarta, Kamis malam dengan kedua tangannya diborgol. Kakak dari Anggodo Widjojo itu tidak berkomentar apapun terkait penangkapannya.

Dia mengenakan kemeja biru dengan setelan jaket hitam dan membawa enam buah tas yang belum diketahui isi dari masing-masing item.

Kedatangannya dikawal oleh sejumlah Brimob Polri untuk mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan terutama terkait perihal keamanan tersangka.

Sebelumnya, KPK berhasil menangkap buronan kasus korupsi itu atas kerjasama dari pihak Imigrasi Indonesia, KPK dan pihak kepolisian Zhenzhen, China.

Anggoro merupakan tersangka korupsi dalam pengadaan Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT) di Departemen Kehutanan.

Sejak tahun 2009, dia menjadi buron KPK setelah kabur ke luar negeri sebelum sempat dicegah pihak imigrasi.

Bos PT Masaro Radiokom itu diduga menyuap anggota Komisi IV DPR seperti Azwar Chesputra, Al-Amin Nur Nasution, Hilman Indra dan Fachri Andi Leluasa.

Tujuan suap itu disangkakan merupakan skema pelicin agar para legislator yang didekatinya bersedia mendorong pemerintah menghidupkan kembali proyek SKRT.

PT Masaro merupakan rekanan Dephut dalam pengadaan SKRT tahun 2007 yang bernilai sekitar Rp180 miliar.