Dalam rilis yang disiarkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) di Jakarta pada Selasa, Mensos Risma menyampaikan ajakan tersebut dalam diskusi bertajuk Reflektif Penanganan Disabilitas secara Inklusif, Holistik, dan Integratif bersama Disability Innovation Center (DIC) Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
"Sebagai penyelenggara, kita harus memberikan ruang yang sama, medan yang sama bagi seluruh makhluk di dunia ini. Maka itu baru adil," ujar Mensos Risma.
Baca juga: KND sayangkan SNBP PTN 2024 belum mengafirmasi siswa disabilitas
"Jangan diartikan seorang disabilitas hanya punya kapasitas itu saja. Disabilitas netra hanya bisa main musik atau pijat," ucap Mensos Risma.
Selain itu Mensos Risma pun mengimbau untuk terus belajar mengenai penanganan disabilitas.
Baca juga: Kemenristekdikti sediakan 1.000 beasiswa untuk disabilitas ke PTN
"Kami siap mendorong mahasiswa kami untuk MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka), mahasiswa kami untuk magang di rumah sosial atau di sentra-sentra Kemensos selama 4 hingga 5 bulan," ujar Martadi.
Baca juga: Unhas berkomitmen wujudkan kampus inklusif disabilitas