Tingkatkan kewaspadaan hadapi terorisme, kata Kapolri
30 Januari 2014 13:11 WIB
Kapolri Jendral Pol Sutarman (kiri) bersana Ketua KPU Husni Kamil Manik (kanan) dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kedua kanan) melakukan pengecekan pasukan ketika Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Mantap Brata 2014 di Kawasan Silang Monas, Jakarta, Kamis (30/1). Apel gabungan antara Mabes Polri dan Polda Metro Jaya yang diikuti sekitar 3000 personel tersebut digelar dalam rangka kesiapan pengamanan pemilihan umum legislatif dan pemilihan umum presiden 2014. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Polisi Sutarman memerintahkan kepada seluruh jajaran anggota agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman terorisme yang akan mengganggu jalannya Pemilu 2014.
"Kewaspadaan terorisme ini harus ditingkatkan karena sel-sel terorisme masih hidup dan eksis dan target-target mereka tidak jelas," katanya dalam amanatnya pada Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Mantap Brata 2014 di Kawasan Silang Monas, Jakarta, Kamis.
Dia memerintahkan seluruh jajaran Polri untuk melakukan pemetaan kerawanan Pemilu 2014 di seluruh daerah di Tanah Air.
"Kita menurunkan unit-unit intelijen untuk menurunkan kerawanan di daerah, sehingga mampu mengantisipasi secara dini di setiap tahapan pemilu, baik menjelang, saat maupun pascapemilu," katanya.
Ia mengatakan terdapat potensi-potensi kerawanan yang bisa mengancam Pemilu 2014 di daerah-daerah.
"Potensi kerawanan pemilu ini memerlukan perhatian secara serius agar masalah ini tidak akan berkembang menjadi gangguan nyata pemilu 2014," katanya.
Ia mengatakan meskipun belum ada kaitan target terorisme tersebut ke Pemilu 2014, dia minta pihaknya untuk mewasapadai ancaman-ancaman teror tersebut.
Dia mengingatkan seluruh personel untuk menindak setiap pelanggaran pidana secara serius, transparan dan akuntabel.
Dia juga berpesan untuk tidak segan untuk melaporkan pelanggaran-pelanggaran melalui sentra penegakan hukum terpadu (gakumdu) melalui Panwaslu, Bawaslu, kejaksaan dan kepolisian.
Dalam mengamankan seluruh tahapan Pemilu, Polri mengerahkan 253.035 personel dengan dibantu 23.450 personel TNI, 1.091.556 Linmas untuk mengamankan 186.172/508 pemilih sementara berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) di 545.778 tempat pemungutan suara (TPS).
"Kewaspadaan terorisme ini harus ditingkatkan karena sel-sel terorisme masih hidup dan eksis dan target-target mereka tidak jelas," katanya dalam amanatnya pada Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Mantap Brata 2014 di Kawasan Silang Monas, Jakarta, Kamis.
Dia memerintahkan seluruh jajaran Polri untuk melakukan pemetaan kerawanan Pemilu 2014 di seluruh daerah di Tanah Air.
"Kita menurunkan unit-unit intelijen untuk menurunkan kerawanan di daerah, sehingga mampu mengantisipasi secara dini di setiap tahapan pemilu, baik menjelang, saat maupun pascapemilu," katanya.
Ia mengatakan terdapat potensi-potensi kerawanan yang bisa mengancam Pemilu 2014 di daerah-daerah.
"Potensi kerawanan pemilu ini memerlukan perhatian secara serius agar masalah ini tidak akan berkembang menjadi gangguan nyata pemilu 2014," katanya.
Ia mengatakan meskipun belum ada kaitan target terorisme tersebut ke Pemilu 2014, dia minta pihaknya untuk mewasapadai ancaman-ancaman teror tersebut.
Dia mengingatkan seluruh personel untuk menindak setiap pelanggaran pidana secara serius, transparan dan akuntabel.
Dia juga berpesan untuk tidak segan untuk melaporkan pelanggaran-pelanggaran melalui sentra penegakan hukum terpadu (gakumdu) melalui Panwaslu, Bawaslu, kejaksaan dan kepolisian.
Dalam mengamankan seluruh tahapan Pemilu, Polri mengerahkan 253.035 personel dengan dibantu 23.450 personel TNI, 1.091.556 Linmas untuk mengamankan 186.172/508 pemilih sementara berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) di 545.778 tempat pemungutan suara (TPS).
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014
Tags: