Jakarta (ANTARA News) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong swasta untuk melakukan penawaran saham ke publik (IPO) sebagai alternatif pembiayaan infrastruktur di dalam negeri.

"Kami mengundang perusahaan-perusahaan untuk go public. Ini diharapkan bisa menjadi alternatif pembiayaan infrastruktur jangka panjang," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad dalam sebuah seminar di Jakarta, Kamis.

Muliaman menuturkan, sejauh ini arah pembangunan ekonomi Indonesia sangat membutuhkan ketersediaan infrastruktur, namun potensi pembiayaannya sangat kecil.

Menurutnya, jika mengandalkan pembiayaan dari industri perbankan, maka akan sulit untuk mendapatkan dana jangka panjang.

Pada umumnya, struktur penyaluran pembiayaan dari perbankan hanya memiliki jangka waktu tiga bulan.

"Hal ini akan sulit bagi pengembangan infrstuktur yang membutuhkan waktu panjang. Pembiayaan ini sangat diperlukan untuk pembangunan ekonomi nasional," kata Muliaman.

Muliaman menambahkan, untuk mendukung keterlibatan perusahaan swasta dalam pembangunan infrastruktur tersebut, saat ini OJK tengah mengembangkan pasar surat utang.

"Selain itu, kami juga sedang memperbaiki supply dan demand di pasar modal," ujar Muliaman.

Selain itu, pada tahun ini OJK juga akan lebih terkonsentrasi untuk meningkatkan jumlah emiten di pasar modal.

"Kami akan mengeluarkan roadmap pasar modal, ini dimaksudkan untuk mengisi gap, agar bisa bersaing pada Asean Economic Community (MEA) 2015 sehingga tahun 2015 pasar modal kita sudah baik," kata Muliaman.

(C005)