Polri kerahkan 253.035 personel amankan Pemilu 2014
30 Januari 2014 12:09 WIB
Kapolri Jendral Pol Sutarman (kiri) melakukan pengecekan pasukan ketika memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Mantap Brata 2014 di Kawasan Silang Monas, Jakarta, Kamis (30/1). Apel gabungan antara Mabes Polri dan Polda Metro Jaya yang diikuti sekitar 3000 personel tersebut digelar dalam rangka kesiapan pengamanan pemilihan umum legislatif dan pemilihan umum presiden 2014. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengerahkan 253.035 personel untuk mengamankan setiap tahapan Pemilu 2014.
Dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Mantap Brata 2014 di Kawasan Silang Monas, Jakarta, Kamis, Kapolri Jenderal Pol Sutarman mengimbau kepada seluruh jajaran anggotanya untuk menjamin rasa amankepada baik peserta maupun penyelenggara Pemilu 2014 agar bisa menggunakan hak pilihnya dengan jernih.
"Kepada seluruh jajaran, ini tantangan tugas, oleh karena itu saya perintahkan untuk mengawal, menjaga dan mengamankan setiap tahapan Pemilu 2014 dengan sebaik-baiknya dengan menciptakan situasi kemanan kondusif dan memberikan rasa aman," katanya.
Jenderal bintang empat itu mengatakan 253.035 personel merupakan satuan tugas (satgas) yang telah dibentuk baik di tingkat pusat, daerah hingga ke polres.
Selain itu, pengamanan juga melibatkan 23.450 personel TNI, 1.091.556 Linmas untuk mengamankan 186.172/508 pemilih sementara berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) di 545.778 tempat pemungutan suara (TPS).
Sutarman juga mengatakan dalam pengamanan selama 224 hari itu, mulai dari pengamanan pendistribusian logistik pemilu hingga pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, pihaknya mengedepankan kegiatan preventif, preemptive, dan represif.
"Sebelum diterjunkan, saya minta pengamanan dipersiapkan secara optimal untuk menyukseskan Pemilu 2014, baik perlengkapan perorangan, unit atau kesatuan dan dilakukan pengecekan kembali, sehingga pada saat diturunkan, personel memiliki kelengkapan yang saya harapkan," katanya.
Dia juga mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan untuk pengamanan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya situasi kontigensi.
"Melakukan latihan-latihan di TPS, mengawal material logistik pemilu, pengamanan gedung-gendung, KPU,KPUD dan tempat-tempat lainnya yang jadi sasaran pelaku-pelaku yang ingin menggagalkan Pemilu 2014," katanya.
Sutarman juga menegaskan kepada seluruh anggota Polri untuk menjaga netralitas dan komitmen untuk tidak berpihak kepada kelompok tertentu.
"Saya tegaskan seluruh personel ntuk menjaga netralitas dan tidak berpihak kepada kelompok tertentu dalam memberikan pelayanan maupun tindakan kepolisian selama berlangsungnya pemilu," katanya.
Dia juga meminta masyarakat tidak segan untuk melaporkan pelanggaran-pelanggaran melalui sentra penegakan hukum terpadu (Gakumdu) melalui Panwaslu, Bawaslu, kejaksaan dan kepolisian.
"Sehingga kita bisa menilai, apakah itu pelanggaran kode etik, administrasi atau tindak pidana setelah itu ditindaklanjuti sesuai pelanggarannya," katanya.
Dia juga mengimbau kepada seluruh pihak, jajaran Polri, TNI dan masyarakat untuk menyatukan tekad serta komitmennya dalam menyukseskan Pemilu 2014.
(J010)
Dalam Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Mantap Brata 2014 di Kawasan Silang Monas, Jakarta, Kamis, Kapolri Jenderal Pol Sutarman mengimbau kepada seluruh jajaran anggotanya untuk menjamin rasa amankepada baik peserta maupun penyelenggara Pemilu 2014 agar bisa menggunakan hak pilihnya dengan jernih.
"Kepada seluruh jajaran, ini tantangan tugas, oleh karena itu saya perintahkan untuk mengawal, menjaga dan mengamankan setiap tahapan Pemilu 2014 dengan sebaik-baiknya dengan menciptakan situasi kemanan kondusif dan memberikan rasa aman," katanya.
Jenderal bintang empat itu mengatakan 253.035 personel merupakan satuan tugas (satgas) yang telah dibentuk baik di tingkat pusat, daerah hingga ke polres.
Selain itu, pengamanan juga melibatkan 23.450 personel TNI, 1.091.556 Linmas untuk mengamankan 186.172/508 pemilih sementara berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) di 545.778 tempat pemungutan suara (TPS).
Sutarman juga mengatakan dalam pengamanan selama 224 hari itu, mulai dari pengamanan pendistribusian logistik pemilu hingga pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, pihaknya mengedepankan kegiatan preventif, preemptive, dan represif.
"Sebelum diterjunkan, saya minta pengamanan dipersiapkan secara optimal untuk menyukseskan Pemilu 2014, baik perlengkapan perorangan, unit atau kesatuan dan dilakukan pengecekan kembali, sehingga pada saat diturunkan, personel memiliki kelengkapan yang saya harapkan," katanya.
Dia juga mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan untuk pengamanan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya situasi kontigensi.
"Melakukan latihan-latihan di TPS, mengawal material logistik pemilu, pengamanan gedung-gendung, KPU,KPUD dan tempat-tempat lainnya yang jadi sasaran pelaku-pelaku yang ingin menggagalkan Pemilu 2014," katanya.
Sutarman juga menegaskan kepada seluruh anggota Polri untuk menjaga netralitas dan komitmen untuk tidak berpihak kepada kelompok tertentu.
"Saya tegaskan seluruh personel ntuk menjaga netralitas dan tidak berpihak kepada kelompok tertentu dalam memberikan pelayanan maupun tindakan kepolisian selama berlangsungnya pemilu," katanya.
Dia juga meminta masyarakat tidak segan untuk melaporkan pelanggaran-pelanggaran melalui sentra penegakan hukum terpadu (Gakumdu) melalui Panwaslu, Bawaslu, kejaksaan dan kepolisian.
"Sehingga kita bisa menilai, apakah itu pelanggaran kode etik, administrasi atau tindak pidana setelah itu ditindaklanjuti sesuai pelanggarannya," katanya.
Dia juga mengimbau kepada seluruh pihak, jajaran Polri, TNI dan masyarakat untuk menyatukan tekad serta komitmennya dalam menyukseskan Pemilu 2014.
(J010)
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014
Tags: