Pintu air Depok siaga satu, Jakarta waspada
30 Januari 2014 10:21 WIB
Bantaran Kanal Banjir Barat Air menggenangi lapangan bola di bantaran Kanal Banjir Barat (KBB), Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (29/1). Pada musim kemarau bantaran tersebut biasa digunakan warga untuk beraktivitas. ANTARA FOTO/Fanny Octavianus ()
Depok (ANTARA News) - Hujan di Kota Depok sejak Rabu (30/1) malam membuat permukaan air Sungai Ciliwung di wilayah tersebut naik hingga mencapai 380 sentimeter atau siaga satu.
"Warga Jakarta yang tinggal di dekat daerah aliran sungai harus waspada dengan ketinggian air Ciliwung," kata petugas pemantauan ketinggian air Ciliwung di Jembatan Panus Depok, M Ardi, Kamis.
Menurut dia, warga Jakarta di bantaran kali Ciliwung pada Kamis siang akan mengalami banjir karena air dari Depok akan masuk Jakarta dalam waktu enam sampai delapan jam. "Ketinggian air Ciliwung mencapai 380 cm pada pukul 04.00 WIB," katanya.
Sedangkan ketinggian permukaan air kali Ciliwung di Bendung Katulampa Bogor juga mengalami peningkatan pada Rabu (29/1) hingga pukul 23.26 WIB mencapai 220 sentimeter, sehingga petugas memberlakukan situasi siaga satu banjir di wilayah yang dilalui sungai ini.
Ardi mengatakan debit air di Sungai Ciliwung bisa serta-merta naik dengan cepat tergantung pada curah hujan, apalagi kalau di Bogor intensitas hujan tinggi maka ketinggian air akan naik.
Ketinggian air ini harus tetap diwaspadai, terutama warga yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai karena cuaca di Kota Depok masih hujan gerimis.
Hujan di daerah Bogor, menurut Ardi, sangat berpengaruh terhadap ketinggian air Ciliwung. Biasanya air dari Bogor sampai ke Depok dalam waktu 3,5 jam, paparnya.
Menurut dia selama musim hujan dan status siaga ini, petugas di pintu air Depok terus melakukan koordinasi dengan petugas di Bendungan Katulampa, Bogor, serta petugas di pintu air Manggarai.
Sementara itu Pantauan tinggi muka air di Pusdalops BPBD DKI Jakarta di pintu air Depok, pada pukul 02.35 WIB mencapai 350 cm/M (siaga I); pukul 03.00 WIB: 360 cm/M (siaga I); pukul 03.15 WIB: 370 cm/M (siaga I); pukul 03.30 WIB: 380 cm/M (siaga I); pukul 04.00 WIB: 380 cm/M (siaga I).
"Warga Jakarta yang tinggal di dekat daerah aliran sungai harus waspada dengan ketinggian air Ciliwung," kata petugas pemantauan ketinggian air Ciliwung di Jembatan Panus Depok, M Ardi, Kamis.
Menurut dia, warga Jakarta di bantaran kali Ciliwung pada Kamis siang akan mengalami banjir karena air dari Depok akan masuk Jakarta dalam waktu enam sampai delapan jam. "Ketinggian air Ciliwung mencapai 380 cm pada pukul 04.00 WIB," katanya.
Sedangkan ketinggian permukaan air kali Ciliwung di Bendung Katulampa Bogor juga mengalami peningkatan pada Rabu (29/1) hingga pukul 23.26 WIB mencapai 220 sentimeter, sehingga petugas memberlakukan situasi siaga satu banjir di wilayah yang dilalui sungai ini.
Ardi mengatakan debit air di Sungai Ciliwung bisa serta-merta naik dengan cepat tergantung pada curah hujan, apalagi kalau di Bogor intensitas hujan tinggi maka ketinggian air akan naik.
Ketinggian air ini harus tetap diwaspadai, terutama warga yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai karena cuaca di Kota Depok masih hujan gerimis.
Hujan di daerah Bogor, menurut Ardi, sangat berpengaruh terhadap ketinggian air Ciliwung. Biasanya air dari Bogor sampai ke Depok dalam waktu 3,5 jam, paparnya.
Menurut dia selama musim hujan dan status siaga ini, petugas di pintu air Depok terus melakukan koordinasi dengan petugas di Bendungan Katulampa, Bogor, serta petugas di pintu air Manggarai.
Sementara itu Pantauan tinggi muka air di Pusdalops BPBD DKI Jakarta di pintu air Depok, pada pukul 02.35 WIB mencapai 350 cm/M (siaga I); pukul 03.00 WIB: 360 cm/M (siaga I); pukul 03.15 WIB: 370 cm/M (siaga I); pukul 03.30 WIB: 380 cm/M (siaga I); pukul 04.00 WIB: 380 cm/M (siaga I).
Pewarta: Feru Lantara
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014
Tags: