"Lembaga Perempuan Dayak Nasional -LPDN- hadir sebagai wadah pemberdayakan dan katalisator partisipasi perempuan Dayak dalam mewujudkan IKN yang inklusif dan berkelanjutan," katanya saat mengukuhkan kepengurusan Lembaga Perempuan Dayak tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Kaltim di Samarinda, Senin.
Berbagai program inovatif diluncurkan pihaknya, seperti pelatihan, magang, dan sekolah lapang, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
"Sejak awal, LPDN telah mengantisipasi keterlibatan perempuan Dayak dalam IKN. Kami menyiapkan SDM unggul melalui berbagai pelatihan, seperti pelatihan kepemimpinan, kewirausahaan, dan bahasa Inggris," ujar Nyelong.
Sekolah Lapang menjadi program unggulan LPDN untuk meningkatkan kualitas produk kerajinan tangan perempuan Dayak. "Contohnya, produksi kerajinan manik-manik harus distandardisasi agar dapat dipasarkan secara global," jelas Nyelong.
Oleh karena itu, LPDN menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, pengusaha, dan akademisi, untuk membuka akses bagi perempuan Dayak dalam berkreasi.
Lembaga Perempuan Dayak juga mendorong partisipasi perempuan Dayak dalam pengambilan keputusan terkait IKN. "Kami mendorong perempuan Dayak untuk terlibat dalam forum-forum diskusi dan konsultasi publik," kata Nyelong.
LPDN juga mendorong perempuan Dayak untuk terlibat dalam berbagai kegiatan budaya, seperti festival, pertunjukan seni, dan edukasi budaya. Pihaknya ingin generasi muda Dayak bangga dengan budaya mereka.
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik menegaskan pentingnya peran perempuan Dayak dalam pembangunan IKN. "Perempuan Dayak memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam pembangunan IKN," kata Akmal.
"Kita harus menunjukkan kepada dunia bahwa Kalimantan Timur memiliki kekayaan budaya yang luar biasa," kata Akmal.