YMTP umumkan proyek pertama pendanaan mitigasi iklim
24 Juni 2024 21:31 WIB
Penandatanganan nota kesepahaman proyek pendanaan mitigasi iklim Indonesia oleh Yayasan masyarakat teknologi penghijauan di Jakarta, Senin (24/6/2024). (ANTARA/HO-YMTP)
Jakarta (ANTARA) - Yayasan Masyarakat Teknologi Penghijauan (YMTP) mengumumkan proyek pertama untuk pendanaan mitigasi iklim di Indonesia.
"Ini sebuah langkah awal pemahaman masyarakat Indonesia secara umum tentang konservasi, rehabilitasi, apalagi dikaitkan dengan karbon masih banyak yang bingung," kata Ketua Umum YMTP Heru Gunawan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
YMTP menggandeng Promax Digital, Earth Exchange, dan Mother Earth Foundation atas dukungan PT Global Lingkungan Indonesia sebagai hub (penghubung) untuk bekerja sama dalam rangka mendukung perbaikan iklim di Indonesia. Kerja sama itu resmi terjalin lewat penandatanganan Nota Kesepahaman di Jakarta.
Dia menjelaskan langkah nyata yang ditempuh bertujuan memberikan pemahaman agar masyarakat bisa ikut memitigasi perubahan iklim di level masing-masing.
Selain itu, banyak masyarakat yang hanya memahami sebatas merestorasi, menanam, namun di sisi lain membutuhkan biaya untuk mempertahankan hidup yang berkelanjutan.
Heru melanjutkan pembiayaan ini akan memprioritaskan pembangunan silvofishery atau sistem pertambakan teknologi tradisional yang menggabungkan antara usaha perikanan dengan penanaman mangrove, antara kehutanan dengan perikanan.
"Jadi dua teknologi, orang bisa kontribusi secara individu terhadap perubahan iklim ini dengan beli token, NFT. kami juga pakai teknologi drone landing," katanya.
Heru juga menyampaikan teknologi dari Promax Digital bertujuan agar masyarakat bisa berpartisipasi dalam offset karbon dengan membeli token di pasar.
"Jadi, token adalah hak masyarakat untuk net zero. Jadi sederhana dibandingkan kita harus menciptakan project," katanya.
Pada kesempatan sama, CEO Earth Exchange Schard E. Brannon mengatakan bahwa ada tipe pasar karbon yaitu mandatory atau compliance market yang diregulasi pemerintah.
"Ini berkomitmen menurunkan gas emisi yang diprediksi 2045 bisa sampai 41 persen, kemudian pada 2060 kita net zero, artinya yg kita emisikan dan serap sama," katanya.
Earth Exchange adalah sebuah proyek penting dari inisiatif teknologi pintar dan Promax Digital, dimana menempatkan penekanan khusus pada aset digital ramah lingkungan.
Earth Exchange dibentuk karena keprihatinan yang meningkat terhadap lambatnya kemajuan dalam melawan krisis iklim.
Sebagai platform digital inovatif, ini mendukung inisiatif lingkungan yang didorong oleh teknologi dan memfasilitasi transaksi keuangan untuk proyek bisnis yang didedikasikan untuk mengurangi jejak karbon.
Berasal dari keprihatinan tentang lambatnya penanganan krisis iklim, Earth Exchange merespons panggilan mendesak untuk proses yang distandarisasi dalam menghadapi tantangan lingkungan.
"Ini sebuah langkah awal pemahaman masyarakat Indonesia secara umum tentang konservasi, rehabilitasi, apalagi dikaitkan dengan karbon masih banyak yang bingung," kata Ketua Umum YMTP Heru Gunawan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
YMTP menggandeng Promax Digital, Earth Exchange, dan Mother Earth Foundation atas dukungan PT Global Lingkungan Indonesia sebagai hub (penghubung) untuk bekerja sama dalam rangka mendukung perbaikan iklim di Indonesia. Kerja sama itu resmi terjalin lewat penandatanganan Nota Kesepahaman di Jakarta.
Dia menjelaskan langkah nyata yang ditempuh bertujuan memberikan pemahaman agar masyarakat bisa ikut memitigasi perubahan iklim di level masing-masing.
Selain itu, banyak masyarakat yang hanya memahami sebatas merestorasi, menanam, namun di sisi lain membutuhkan biaya untuk mempertahankan hidup yang berkelanjutan.
Heru melanjutkan pembiayaan ini akan memprioritaskan pembangunan silvofishery atau sistem pertambakan teknologi tradisional yang menggabungkan antara usaha perikanan dengan penanaman mangrove, antara kehutanan dengan perikanan.
"Jadi dua teknologi, orang bisa kontribusi secara individu terhadap perubahan iklim ini dengan beli token, NFT. kami juga pakai teknologi drone landing," katanya.
Heru juga menyampaikan teknologi dari Promax Digital bertujuan agar masyarakat bisa berpartisipasi dalam offset karbon dengan membeli token di pasar.
"Jadi, token adalah hak masyarakat untuk net zero. Jadi sederhana dibandingkan kita harus menciptakan project," katanya.
Pada kesempatan sama, CEO Earth Exchange Schard E. Brannon mengatakan bahwa ada tipe pasar karbon yaitu mandatory atau compliance market yang diregulasi pemerintah.
"Ini berkomitmen menurunkan gas emisi yang diprediksi 2045 bisa sampai 41 persen, kemudian pada 2060 kita net zero, artinya yg kita emisikan dan serap sama," katanya.
Earth Exchange adalah sebuah proyek penting dari inisiatif teknologi pintar dan Promax Digital, dimana menempatkan penekanan khusus pada aset digital ramah lingkungan.
Earth Exchange dibentuk karena keprihatinan yang meningkat terhadap lambatnya kemajuan dalam melawan krisis iklim.
Sebagai platform digital inovatif, ini mendukung inisiatif lingkungan yang didorong oleh teknologi dan memfasilitasi transaksi keuangan untuk proyek bisnis yang didedikasikan untuk mengurangi jejak karbon.
Berasal dari keprihatinan tentang lambatnya penanganan krisis iklim, Earth Exchange merespons panggilan mendesak untuk proses yang distandarisasi dalam menghadapi tantangan lingkungan.
Pewarta: Fauzi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024
Tags: