Solo (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan perguruan tinggi tidak boleh terjebak dalam kekuatan salah satu partai politik.

"Manfaatkan dalam tahun 2014 yang merupakan tahun politik ini sebagai wahana mencerdaskan mahasiswanya untuk berpolitik," kata M. Nuh pada Jamuan Makan Malam Bersama Gubernur Jawa Tengah, Forum Rektor Indonesia, dan Komunikasi Kampus X serta Temu Tahunan di Pendapa Taman Budaya Jawa Tengah di Kentingan, Solo, Rabu.

Khusus pada tahun 2014, kata dia, perguruan tinggi (PT) ibaratnya merupakan gadis cantik yang menarik dari semua pihak, termasuk di antaranya partai politik peserta pemilu, dan bebas didatangi siapa saja, tetapi itu semua harus dimanfaatkan untuk kepentingan mencerdaskan mahasiswa dalam berpolitik.

Mendikbud menegaskan bahwa PT tidak boleh terjebak dalam salah satu kekuatan partai politik. Akan tetapi, hal itu semua harus dijadikan tempat belajar bagi para mahasiswa untuk berpolitik.

Perguruan tinggi, lanjut dia, tidak boleh terjebak pada rutinitas, tetapi harus mempunyai pamandangan jauh ke depan untuk kepentingan bangsa dan negara ini.

"Ya, PT harus mampu menyiapkan antisipasi jauh ke depan mengenai pandangan-pandangannya untuk bangsa dan negara," katanya.

Dalam ikut mengatasi persoalan bangsa, menurut dia, PT tidak boleh terlepas dengan ikatan-ikatan sosial masyarakat, termasuk dalam memberikan pendidikan budi pekerti kepada para mahasiswanya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa Indonesia sekarang dalam tingkat bahaya.

Yang bisa mengendalikan situasi sekarang ini, menurut dia, adalah para ilmuwan-ilmuwan yang ada di PT, termasuk di antaranya para intelektual yang ada hadir pada acara tersebut.

"Ya, bagaimana bangsa seperti ini untuk bangkit, kita untuk dapat bantuan saja harus dengan cara yang tidak baik. Ya, kita mau masuk dalam kedaulatan rakyat dan perencanaan pembangunan nasional pada era Asia jelas sulit," katanya.

Dalam era reformasi ini pun, kata Ganjar, juga tidak berjalan baik. "Diharapkan bisa memunculkan pemimpin yang baik, juga tidak bisa," ujarnya.

(J005/D007)