Surabaya (ANTARA News) - Anak di bawah lima tahun (balita) kembar siam dempet dada dan perut berumur dua tahun asal Rogo Jampi, Kabupaten Banyuwangi, Jatim, bernama Rahma dan Nurul akan menjalani operasi pemisahan di RSUD dr. Soetomo pada pertengahan Februari.

Ketua Tim Dokter Bayi Kembar Siam RSUD dr. Soetomo Surabaya, dr Agus Haryanto, Rabu, mengatakan sebelum anak kembar siam dempet dada dan perut itu dipisahkan akan menjalani pemeriksaan terlebih dahulu di antaranya katerisasi jantung khususnya pada jantung bayi yang menderita kelainan.

"Pemeriksaan jantung ini untuk mengetahui secara detail dan akurat kondisi jantung si bayi," katanya.

Menurut dia, usia satu tahun menjadi usia yang optimal untuk dilakukan operasi pemisahan pada bayi kembar siam yang hanya terjadi pada 1 banding 5 juta kelahiran di dunia ini.

Agus menjelaskan pada rekam medik awal, diketahui bahwa sepasang kembar siam ini memiliki beberapa kelainan seperti halnya pada Nurul yang menderita kelainan pada matanya sehingga membuat bayi ini menderita kebutaan seumur hidup.

"Sedangkan Rahma mengalami kelainan pada jantungnya," katanya.

Rencananya, dalam operasi pemisahan tersebut tim dokter akan melibatkan 50 orang dokter dan 50 orang perawat. "Tim dokter akan berupaya memisahkan sepasang bayi ini agar keduanya selamat dan mampu bertahan hidup pascaoperasi nanti," katanya.

Sementara itu, ayah anak kembar siam, Yuda Winarno dan ibu mereka, Sika Jayanti mengaku pasrah dan akan mengikuti segala keputusan dari dokter untuk anaknya, termasuk agenda operasi pemisahan sepasang putrinya ini.

"Saya pasrah, semoga tim dokter bisa melakukan pemisahan dengan baik sehingga anak saya bisa selamat," katanya.