Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Itet Tridjajati Sumarijanto menyampaikan bahwa kunci dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang mandiri di tanah air adalah penelitian.

"Kita perjuangkan supaya betul-betul untuk menuju pelayanan kesehatan yang bisa mandiri. Kata kuncinya adalah penelitian," kata Itet dalam Rapat Panitia Kerja (Panja) Pengawasan Sistem Jaminan Keamanan dan Mutu Obat Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Ia lalu meminta agar anggaran untuk penelitian, terutama di bidang kesehatan ditinjau kembali ke depannya.

"Mohon anggaran penelitian ditinjau kembali dan diusahakan mencapai angka yang layak untuk kita melakukan penelitian," ujar dia.

Ia pun menilai sejauh ini sebagian pihak terkait memandang bahwa segala urusan penelitian menjadi ranah yang hanya dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Padahal, ujar Itet melanjutkan, tetap diharuskan adanya koordinasi antara para pemangku kepentingan terkait.

"Saya pernah bicara dengan Menteri Kesehatan, bagaimana penelitian? (Dijawab) 'Ah itu udah urusan BRIN'. Semua berpikiran urusan orang lain sehingga terlihat tidak ada koordinasi," katanya.

Baca juga: KemenPPPA apresiasi penelitian kesehatan reproduksi oleh peneliti muda
Baca juga: Optimalisasi riset genomik untuk mewujudkan data kesehatan berkualitas
Menurutnya, sejauh ini Indonesia belum mandiri dari segi pelayanan kesehatan, termasuk penelitian untuk mengoptimalkan pengobatan masalah kesehatan karena masih membeli alat kesehatan yang diproduksi oleh negara lain.

"Sampai di sana dibuat, terus kita beli," ujar dia.

Berikutnya, dia juga menyoroti persoalan pengobatan di Indonesia yang masih terbatas sehingga sebagian masyarakat lebih memilih untuk mendapatkan pengobatan di luar negeri.

Ia lalu mencontohkan Australia sudah menerapkan pengobatan alamiah karena mereka melakukan penelitian.

Lalu, kata dia menambahkan, Amerika pun memiliki beragam vitamin karena telah melakukan penelitian.
Dengan demikian, Itet berharap keberadaan Panitia Kerja (Panja) Pengawasan Sistem Jaminan Keamanan dan Mutu Obat dapat membantu menyelesaikan persoalan-persoalan di bidang kesehatan, terutama obat-obatan dan keterbatasan penelitian.

"Mudah-mudahan, nanti dengan adanya panja ini semua berfokuslah kalau memang mau kita mau penelitian, menentukan anggarannya," ujar dia.