Kupang (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini bahwa pada Rabu tinggi gelombang di Laut Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), bisa sampai enam meter dan berbahaya untuk perjalanan laut.

Tanggal 29 Januari 2014 gelombang laut dengan tinggi antara dua meter sampai enam meter bisa terjadi di Laut Flores, Samudera Hindia Selatan, Kupang, Nusa Tenggara Timur, kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Kelas II El Tari Kupang, Mohammad Syaeful Hadi.

Ia mengatakan, tinggi gelombang di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur cenderung meningkat bersama hujan dan angin kencang yang meliputi seluruh wilayah kepulauan hingga Februari mendatang.

Menurut dia, BMKG sudah menyampaikan peringatan tentang kondisi perairan wilayah ke instansi terkait serta perusahaan angkutan laut.

Ia menjelaskan pula bahwa wilayah NTT menjadi daerah beraian angin (divergensi), yang akan menghambat pertumbuhan awan-awan hujan sehingga hujan lebat kecil kemungkinan akan terjadi.

"Dampak yang pasti terjadi yaitu adanya peningkatan kecepatan angin dan gelombang tinggi," katanya.

Siklon tropis atau badai tropis Lingling dengan kategori satu yang tumbuh di wilayah Filipina, ia menambahkan, tidak akan melintasi seluruh wilayah NTT dan wilayah Indonesia lainnya.

"Dilihat dari perumbuhan dan sebaran awan hujan menunjukan bahwa dampak dari badai tropis tersebut tidak banyak mempengaruhi pola cuaca di wilayah NTT dan wilayah Indonesia bagian utara lainnya," katanya