Klub kebanggaan asal Jakarta itu harus mengakui keunggulan Lester Prosper dan kawan-kawan dengan skor 70-93 pada pertandingan kandang tersebut.
Gelvis Solano tampil sebagai "Player Of The Match" dengan membukukan 16 poin, lima rebound, sembilan assist, dan empat steal. Dia diikuti Jordan Adams dengan 18 poin, empat assist, dan 10 rebound.
PJB yang diasuh Johannis Winar atau yang kerap disapa Ahang, menurunkan Andakara Prastawa, James Dickey, Muhamad Arighi, KJ MC Daniels, Jerome Anthony Bean Jr sebagai starter.
Sedangkan Dewa United yang dikomandoi Pablo Daniel Favarel, diperkuat Lester Prosper, Jordan Adams, Kaleb Ramot, Tavario Miller, dan Hardianus pada awal laga.
Pada satu menit laga berjalan, kedua tim belum mampu membuka kran skor.
Poin mulai tercipta lebih dari satu menit laga melalui lay up Adams. Skor semakin bertambah untuk DUB, lewat Prosper dan Adams kembali.
Selama pertandingan, Favarel tampak menerapkan pola man to man untuk mempersempit ruang gerak Prastawa dalam berkreasi.
Pola itu terbukti ampuh mengunci gerak center Dickey dan Anthony Bean. Bahkan, Dewa mencuri poin melalui tembakan three point oleh point guard Hardianus.
Pada sisa 5 menit kuarter pertama, Gelvis Solano masuk menggantikan Adams.
Dengan masuknya point guard itu, klub kebanggaan warga Banten itu tampak lebih tenang mengatur serangan.
PJB yang mencoba mengejar poin, beraksi melalui percobaan tembakan tiga angka Reza Guntara. Tetapi, tembakan itu tidak mencapai keranjang dengan tepat. Meski gagal, Dickey yang menunggu di paint area, berhasil melakukan ofensif rebound guna memperkecil skor menjadi 8-15.
Pemain asing milik Dewa, Miller memperparah derita PJB melalui aksi dunk guna membalas Dickey, sehingga kembali memperbesar skor menjadi 17-8.
Sampai akhir kuarter pertama, kedua tim masih kejar-kejaran poin dan berakhir dengan keunggulan Dewa 20-10.
Menjalani kuarter kedua, PJB mencoba bangkit. Terbukti, pada lima menit awal, mereka sempat hampir mengejar skor.
Dalma kuarter itu, Ahang kembali menduetkan Prastawa dan Arighi untuk mengatur tempo permainan.
Berkat kelihaian dan kecepatannya melakukan dribble, Prastawa berhasil mengecoh Solano dan melepas tembakan tiga angka yang membuat skor menjadi 13-22.
PJB mulai tenang mengatur tempo. Berjalan 4 menit, MC Daniels juga turut menyumbang three point sehingga skor menjadi 21-26.
Pada sisa 6 menit, Favarel kembali memasukkan duet Prosper dan Adams.
Strategi itu terlihat manjur, karena Dewa kembali bangkit menguasai permainan.
Pada dua menit akhir kuarter, Kaleb Ramot kembali mencetak three point.
Dickey yang kerap kerja sama dengan Bean, mencoba memperkecil skor melalui under basket.
Namun, skor tetap unggul bagi Dewa sampai akhir kuarter kedua dengan skor 49-34.
Dalam kuarter ketiga, Dewa semakin jauh meninggalkan PJB.
Pada sisa dua menit akhir kuarter itu, Dewa membukukan skor 67-42 atau selisih 25 poin.
Di sisa satu menit, Reza coba membantu mengejar skor melalui three point. Tapi aksinya tidak membantu banyak, karena skor berakhir 47-63 untuk keunggulan Solano dan kawan-kawan.
Pada kuarter terakhir, derita Prastawa dan lainnya tidak kunjung usai.
Solano, Adams, Prosper, Dio Tirta, dan Patrick Nikolas bergantian mencetak poin.
Mereka tampil trengginas dan permainannya tampak terkoordinasi dengan efektif.
MC Daniels yang melihat itu, mencoba memperkecil skor melalui aksi dunk-nya yang seperti ingin memberi sinyal harapan bagi rekan-rekannya.
Tetapi, itu tak membuat skor semakin mengecil. Justru Prosper menambah derita melalui tembakan tiga angka pada sisa 3 menit 29 detik.
Baca juga: Rajawali kalahkan Pacific, pertahankan peluang playoff