Jokowi panggil lurah dan camat terkait normalisasi Ciliwung
28 Januari 2014 15:37 WIB
Banjir Kampung Melayu Warga melintasi Jalan Abdullah Syafei yang tergenang banjir luapan Kali Ciliwung, Kampung Melayu, Jakarta, Senin (13/1). Tingginya curah hujan mengakibatkan sejumlah ruas jalan dan permukiman penduduk yang berada disekitar sungai terendam banjir. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan para lurah dan camat guna mendata warga yang terkena dampak normalisasi Ciliwung untuk kemudian direlokasi ke rumah susun (rusun).
"Jumlah warga yang akan direlokasi baru dihitung, ini kita kumpulin camat dan lurah untuk mendata," kata Jokowi.
Akibat proyek normalisasi Kali Ciliwung, sejumlah warga yang tinggal di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur akan direlokasi.
"Ini pendataan baru dimulai. Begitu tidak banjir langsung akan direlokasi ke rusunawa Cipinang Besar Selatan (Cibesel), Komarrudin Pulogebang, dan Jatinegara," katanya.
Program normalisasi kali Ciliwung sudah dimulai Desember 2013 lalu ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Normalisasi dikerjakan dalam empat paket dengan pekerjaan utamanya adalah penguatan tebing sungai, galian alur sungai, pembuatan tanggul dan jalan inspeksi.
Direncanakan pengerjaan proyek normalisasi bisa selesai pada 31 Desember 2016.
Dengan demikian, nantinya normalisasi bisa membantu meningkatkan kapasitas tampung air dari 200 meter kubik per detik menjadi 570 meter kubik per detik. Selain itu, penataan kawasan di sekitar kali Ciliwung bisa dilakukan.
"Jumlah warga yang akan direlokasi baru dihitung, ini kita kumpulin camat dan lurah untuk mendata," kata Jokowi.
Akibat proyek normalisasi Kali Ciliwung, sejumlah warga yang tinggal di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jakarta Timur akan direlokasi.
"Ini pendataan baru dimulai. Begitu tidak banjir langsung akan direlokasi ke rusunawa Cipinang Besar Selatan (Cibesel), Komarrudin Pulogebang, dan Jatinegara," katanya.
Program normalisasi kali Ciliwung sudah dimulai Desember 2013 lalu ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Normalisasi dikerjakan dalam empat paket dengan pekerjaan utamanya adalah penguatan tebing sungai, galian alur sungai, pembuatan tanggul dan jalan inspeksi.
Direncanakan pengerjaan proyek normalisasi bisa selesai pada 31 Desember 2016.
Dengan demikian, nantinya normalisasi bisa membantu meningkatkan kapasitas tampung air dari 200 meter kubik per detik menjadi 570 meter kubik per detik. Selain itu, penataan kawasan di sekitar kali Ciliwung bisa dilakukan.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014
Tags: