IMI: Pelatihan "safety driving" penting kurangi kecelakaan mobil sport
22 Juni 2024 18:05 WIB
Wakil Ketua Umum Mobilitas Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat Rifat Sungkar dalam wawancara cegat usai jumpa pers acara Pertamax Turbo Drag Fest 2024 di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu (22/6/2024). (ANTARA/Fathur Rochman)
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Mobilitas Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat Rifat Sungkar menekankan pentingnya pelatihan keselamatan berkendara (safety driving) untuk mengurangi kecelakaan mobil sport.
"Kecelakaan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Problem terbesarnya adalah begitu kita punya kendaraan kita pikir kita bisa memakainya. jadi pelatihan safety driving itu penting," ujar Rifat di Jakarta, Sabtu.
Rifat menilai, kecelakaan yang melibatkan mobil sport sering kali mendapat perhatian lebih dibandingkan kecelakaan dengan kendaraan biasa, meskipun jumlah kecelakaan kendaraan biasa jauh lebih banyak.
Menurut dia, selain pelatihan keselamatan berkendara, pengetahuan dasar mengenai aturan lalu lintas dan kendaraan yang digunakan sangat diperlukan bagi pengendara.
Dengan pengetahuan tersebut, pengendara dapat lebih berhati-hati dan bijak dalam berkendara. Di samping itu, Rifat juga menyoroti tentang kualitas jalan raya yang juga kerap menjadi penyebab kecelakaan.
"Kenapa banyak kecelakaan yang terjadi? Human error memang di atas 80 persen, tetapi fasilitas jalan pendukung juga perlu diperhatikan kualitasnya," kata dia.
Lebih lanjut, pereli nasional itu juga menekankan pentingnya manajemen waktu yang baik dalam berkendara.
Dia menilai, banyak kecelakaan terjadi karena pengemudi yang terburu-buru, padahal jika mereka berangkat lebih awal, kecepatan kendaraan dapat dikurangi dan risiko kecelakaan dapat diminimalkan.
Baca juga: Beberapa kiat hindari "hydroplaning" saat musim hujan
Baca juga: Yang sebaiknya dilakukan saat hadapi pengemudi yang ugal-ugalan
"Banyak kejadian kecelakaan karena orang buru-buru, padahal kalau dia jalan misalnya satu jam lebih cepat, kecepatan per km lebih rendah, risiko yang dihadapi juga lebih rendah. Jadi manajemen waktu adalah kunci dari semuanya," pungkas dia.
Seorang pengemudi mobil Porsche Cayman berinisial TP (31) meninggal dunia akibat menabrak bagian belakang truk di kawasan Gerbang Tol (GT) Kuningan 2, Jakarta Selatan, pada Rabu (19/6) pukul 01.40 WIB dini hari.
Berdasarkan kronologi yang diterima, kecelakaan terjadi saat pengemudi Porsche yang dikemudikan TP berjalan melalui Jalan Tol Dalam Kota arah timur tepatnya di KM 5+200 B sebelum GT Kuningan 2, Jakarta Selatan (Jaksel).
Lantaran saat mengemudi kurang berhati-hati, mobil yang dikemudikan TP menabrak badan belakang truk yang dikemudikan RA yang ada di depannya.
Baca juga: Rifat Sungkar: Sirkuit drag race pertama di Indonesia segera dibangun
Baca juga: Rifat Sungkar: "Street Race" produk revolusi mental
"Kecelakaan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Problem terbesarnya adalah begitu kita punya kendaraan kita pikir kita bisa memakainya. jadi pelatihan safety driving itu penting," ujar Rifat di Jakarta, Sabtu.
Rifat menilai, kecelakaan yang melibatkan mobil sport sering kali mendapat perhatian lebih dibandingkan kecelakaan dengan kendaraan biasa, meskipun jumlah kecelakaan kendaraan biasa jauh lebih banyak.
Menurut dia, selain pelatihan keselamatan berkendara, pengetahuan dasar mengenai aturan lalu lintas dan kendaraan yang digunakan sangat diperlukan bagi pengendara.
Dengan pengetahuan tersebut, pengendara dapat lebih berhati-hati dan bijak dalam berkendara. Di samping itu, Rifat juga menyoroti tentang kualitas jalan raya yang juga kerap menjadi penyebab kecelakaan.
"Kenapa banyak kecelakaan yang terjadi? Human error memang di atas 80 persen, tetapi fasilitas jalan pendukung juga perlu diperhatikan kualitasnya," kata dia.
Lebih lanjut, pereli nasional itu juga menekankan pentingnya manajemen waktu yang baik dalam berkendara.
Dia menilai, banyak kecelakaan terjadi karena pengemudi yang terburu-buru, padahal jika mereka berangkat lebih awal, kecepatan kendaraan dapat dikurangi dan risiko kecelakaan dapat diminimalkan.
Baca juga: Beberapa kiat hindari "hydroplaning" saat musim hujan
Baca juga: Yang sebaiknya dilakukan saat hadapi pengemudi yang ugal-ugalan
"Banyak kejadian kecelakaan karena orang buru-buru, padahal kalau dia jalan misalnya satu jam lebih cepat, kecepatan per km lebih rendah, risiko yang dihadapi juga lebih rendah. Jadi manajemen waktu adalah kunci dari semuanya," pungkas dia.
Seorang pengemudi mobil Porsche Cayman berinisial TP (31) meninggal dunia akibat menabrak bagian belakang truk di kawasan Gerbang Tol (GT) Kuningan 2, Jakarta Selatan, pada Rabu (19/6) pukul 01.40 WIB dini hari.
Berdasarkan kronologi yang diterima, kecelakaan terjadi saat pengemudi Porsche yang dikemudikan TP berjalan melalui Jalan Tol Dalam Kota arah timur tepatnya di KM 5+200 B sebelum GT Kuningan 2, Jakarta Selatan (Jaksel).
Lantaran saat mengemudi kurang berhati-hati, mobil yang dikemudikan TP menabrak badan belakang truk yang dikemudikan RA yang ada di depannya.
Baca juga: Rifat Sungkar: Sirkuit drag race pertama di Indonesia segera dibangun
Baca juga: Rifat Sungkar: "Street Race" produk revolusi mental
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024
Tags: