Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kepulauan Anambas Madison saat dihubungi melalui sambungan telepon dari Natuna, Sabtu, mengatakan pohon tumbang terjadi di beberapa kecamatan dengan total sembilan pohon.
Selain pohon, kata dia, cuaca ekstrem berupa angin kencang yang disertai hujan tersebut juga merusak rumah warga. "Ada tiga rumah, duanya berpenghuni. Di Palmatak satu (rumah roboh ke laut), Jemaja Timur satu (ditimpa pohon), satu lagi di Siantan," kata Madison.
Baca juga: Dua rumah rusak berat di Anambas akibat cuaca ekstrem
Meski demikian, sambung dia, tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu, namun kerugian belum diketahui.Baca juga: Dua rumah rusak berat di Anambas akibat cuaca ekstrem
"Personel kita juga turun mengevakuasi perabot rumah tangga yang jatuh ke laut karena roboh," imbuhnya.
Ia menjelaskan pihaknya memiliki Tim Reaksi Cepat (TRC) pada delapan kecamatan. Berkat tim tersebut peristiwa kecil bisa diselesaikan dengan cepat.
Ia menuturkan saat ini cuaca di Kabupaten Kepulauan Anambas sudah mulai kondusif. Meski demikian ia mengingatkan masyarakat untuk tidak terlena dan tetap selalu waspada.
Madison berharap cuaca ekstrem tidak terjadi kembali.
"Data sementara (pohon tumbang dan rumah rusak) baru itu, anggota lagi ngolah data," tutur dia.
Baca juga: BNPB beri bantuan "speed rescue boat" kepada Pemkab Anambas
Baca juga: BNPB beri bantuan "speed rescue boat" kepada Pemkab Anambas