"Kampus juga dapat berperan dalam mendirikan inkubator wirausaha, mengadakan event kewirausahaan bagi mahasiswa, serta menjalin kemitraan dengan swasta dan pemerintah," ujar Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Bidang Produktivitas dan Daya Saing Herbert Siagian dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, perguruan tinggi di Indonesia mesti mengambil peran dalam penumbuhan ekosistem kewirausahaan yang akan berdampak dalam pengembangan ekonomi nasional.
Baca juga: KemenKopUKM bantu 2.300 wirausaha kembangkan bisnis lewat Entredev
Selain bisa menumbuhkan rasio kewirausahaan, menurut dia dengan diselenggarakannya bidang studi itu turut membantu penumbuhan iklim usaha yang kondusif, serta ekosistem bisnis yang optimal dengan target rasio kewirausahaan mencapai 12 persen di 2045.
Ia mengatakan untuk mengoptimalisasi peningkatan rasio wirausaha di dalam negeri, Kemenkop UKM juga memberikan kemudahan insentif, penguatan sinergi antarstakeholder, serta penumbuhan ekosistem wirausaha yang memanfaatkan bonus demografi.
"Di sinilah peran kewirausahaan berbasis kreativitas, inovasi, dan teknologi digital sangat dibutuhkan. Untuk itu, pemerintah sedang berupaya mendorong terciptanya 1 juta wirausaha baru di kalangan generasi muda untuk meningkatkan rasio kewirausahaan sebesar 3,23 persen di tahun 2024," kata dia.
Di sisi lain Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah mendorong penerapan kurikulum yang memungkinkan jiwa entrepreneurship semakin berkembang, sehingga bisa mengakselerasi jiwa wirausaha, serta memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Baca juga: 20 perempuan wirausaha lulus Women Ecosystem Catalyst 2024
Teten mengatakan sebanyak 821.556 wirausaha baru itu tercipta melalui 320 kegiatan yang dilakukan 27 kementerian/lembaga. Pada 2024, ditargetkan tercipta 1 juta wirausaha baru.