Oviedo, Spanyol (ANTARA) - Pengakuan Spanyol terhadap Palestina mengirimkan "pesan penting kepada dunia," kata Perdana Menteri Qatar Syeikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani di Madrid, Jumat.

PM Qatar itu berbicara bersama Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares pada kesempatan konferensi dialog strategis antara Spanyol dan Qatar.

"Kerajaan Spanyol telah melakukan pekerjaan etis dan berani yang menunjukkan visi pemerintahnya untuk membela hukum internasional," katanya pada konferensi pers bersama.

Dia merujuk pada pengakuan Spanyol atas Palestina pada 28 Mei 2024 dan upaya untuk membuat lebih banyak negara Barat untuk mengakui Palestina.

"Ini mengirimkan pesan yang jelas, pada saat kritis, kepada seluruh dunia bahwa kriteria ganda, yang sering ditetapkan, harus diakhiri dan bahwa hukum internasional harus berlaku ... tanpa ada orang lain di luarnya," tambahnya.

Dia juga berterima kasih kepada Spanyol karena telah menciptakan momentum untuk gerakan internasional menuju perdamaian dan solusi dua negara.

Albares, pada bagiannya, memuji PM Qatar, yang juga merupakan Menteri Luar Negeri Qatar, atas "peran luar biasa" negaranya dalam upaya merundingkan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza.

Israel telah menewaskan lebih dari 37 ribu warga Palestina di wilayah tersebut sejak serangan lintas batas yang merenggut 1.200 nyawa dan sekitar 250 orang disandera. Beberapa dari mereka dibebaskan selama gencatan senjata singkat pada November.

Mediator Qatar dan Mesir masih merundingkan usulan gencatan senjata yang didukung AS dengan Hamas.

"Kami belum mencapai formula akhir untuk solusi terbaik, tetapi setelah kami menyelesaikan proses ini, kami akan berkomunikasi dengan pihak Israel untuk mencapai kesepakatan sesegera mungkin," kata Syeikh Mohammed.

Albares juga menyampaikan kabar terkini tentang partisipasi Spanyol dalam kasus yang diajukan Afrika Selatan di Mahkamah Internasional (ICJ).

Dia mengatakan Madrid telah selesai menulis semua dokumen terkait namun saat ini sedang bertukar pikiran dengan Chile dan negara-negara lain yang terlibat untuk membandingkan argumen hukum.

Dia menambahkan Spanyol akan menyampaikan argumen mereka ke ICJ dalam beberapa hari mendatang.

Dialog bilateral itu bertujuan untuk meningkatkan perdagangan, investasi, pariwisata serta kerja sama budaya dan ilmu pengetahuan lebih lanjut antara kedua negara.

Sumber: Anadolu
Baca juga: Spanyol putuskan gabung kasus genosida Israel di ICJ
Baca juga: Spanyol dan Mesir dukung proposal terbaru gencatan senjata di Gaza
Baca juga: Spanyol akui negara Palestina dengan perbatasan tahun 1967