Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menyalurkan sebanyak kurang lebih 10.000 dam atau denda jamaah haji Indonesia kepada sekolah Indonesia di Makkah. "Kurang lebih ini ada 10.000 dam jamaah haji, ada dari petugas sebagian ada dari AMPHURI (Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia) dan jamaah haji dengan per-paknya seberat 2,5 kilogram," kata Ketua Baznas RI Noor Achmad melalui keterangan di Jakarta, Jumat.

Noor mengatakan proses pengolahan dan pengemasan daging dam ini dilakukan di perusahaan milik Kementerian Wakaf Arab Saudi.

Ia menyebut ke depannya dam jamaah haji Indonesia nantinya diharapkan bisa disalurkan ke tanah air, karena menurutnya, banyak masyarakat yang sangat membutuhkan.

"Banyak sekali itu yang butuh. Asal bisa dikirim ke Indonesia, ini kan kita baru menjajaki dan tentu saja nanti tergantung kepada BPOM, Kementerian Perdagangan, Bea Cukai, dan Kementerian Pertanian," ujarnya.

Baca juga: BAZNAS harap daging Dam jamaah haji bisa disalurkan di Indonesia

Noor juga berharap ke depannya tidak hanya sekitar sepuluh ribu dam yang disalurkan seperti sekarang ini, tetapi bisa mencapai ratusan ribu sesuai dengan jumlah jamaah haji Indonesia.

"Kalau nanti misalnya saja bisa 200 ribu kambing yang disembelih, baik itu yang kita berikan di sini atau yang kita kembalikan ke Indonesia manfaatnya sangat besar sekali. Maka dari itu, kami mengucapkan terima kasih karena Kementerian Agama memfasilitasi," ucapnya.

Baca juga: Kemenag tetapkan standar RPH pelaksanaan Dam jamaah haji

Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad menyampaikan apresiasi kepada Baznas dan Kementerian Agama RI yang telah mengawali pengelolaan dam jamaah haji Indonesia.

Abdul Aziz juga mengatakan pihaknya mendukung program dam untuk sebesar-besarnya dimanfaatkan masyarakat Indonesia yang berada di Arab Saudi maupun masyarakat kurang mampu di tanah air.

"Dalam hal ini kami juga akan membantu pengiriman daging dam olahan ini ke tanah air dengan mengikuti regulasi di Arab Saudi maupun di tanah air, seperti ada standar keamanan makanan, proses pengiriman, dan lainnya," jelasnya.

Abdul Aziz berharap daging dam olahan ini bisa dibagikan untuk membantu program pemerintah dalam peningkatan gizi masyarakat dan penanggulangan stunting di Indonesia di waktu mendatang.

Baca juga: Kemenag terbitkan juknis pembayaran dam haji, mulai dari 580 riyal