Semarang (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) resmi mencabut status berhenti luar biasa (BLB) di Stasiun Poncol seiring surutnya banjir yang menggenangi akses jalan dan Stasiun Tawang Semarang.

"Sudah dicabut (status BLB, red.) hari ini atau Senin dan pagi (27/1) tadi penumpang sudah bisa naik-turun di Stasiun Tawang," kata Kepala Humas PT KAI Daops IV Semarang Eko Budiyanto di Semarang, Senin.

Menurut dia, status BLB di Stasiun Poncol sempat diberlakukan sejak Kamis (23/1) lalu karena Stasiun Tawang Semarang tergenang banjir, termasuk akses jalan masuk menuju stasiun tersebut.

Namun, kata dia, banjir yang menggenangi Stasiun Tawang sudah surut dan kering, termasuk banjir yang semula menggenangi kawasan Kota Lama yang menjadi akses masuk ke stasiun tersebut.

Dengan pencabutan status BLB di Stasiun Poncol, kata dia, akses calon penumpang KA saat ini sudah normal dan kembali seperti semula, terutama yang jadwal keberangkatannya dari Stasiun Tawang.

Ia mengakui banjir yang menggenangi "track" di lintas Alastua-Tawang Semarang sejak Kamis lalu memang sempat mengganggu perjalanan KA. Bahkan, beberapa KA dari Timur dialihkan melewati jalur Selatan.

"Ada yang dialihkan perjalanannya, yakni KA Brantas, KA Majapahit, KA Matarmaja, KA Bangunkarta. Namun, kondisinya sekarang sudah normal. Penumpang bisa naik-turun dari Stasiun Tawang," kata Eko.

Sebelumnya, Kepala PT KAI Daops IV Semarang Wawan Ariyanto mengatakan status BLB di Stasiun Poncol bakal dicabut Senin ini, mengingat kondisi "track" dan Stasiun Tawang sudah tidak tergenang banjir.

Sebenarnya, kata dia, banjir yang menggenangi Stasiun Tawang sudah surut sejak Minggu (26/1) lalu, tetapi status BLB belum dicabut karena akses jalan masuk menuju stasiun tersebut masih tergenang.

Lalu-lintas KA selama selama beberapa hari terakhir, yakni sejak Kamis (23/1) hingga Sabtu (25/1) sempat tersendat karena banjir yang menggenangi satu "track" di lintas Tawang-Alastua Semarang.

Dalam kondisi normal, ada dua "track" yang dioperasikan di lintas Stasiun Alastua-Tawang, yakni satu jalur lama dan satu jalur baru yang dibangun seiring proyek jalur ganda (double track) KA.

Namun, jalur lama masih tergenang banjir di atas batas toleransi aman sehingga tidak bisa dilewati KA, sementara kondisi jalur baru tidak tergenang karena letaknya yang lebih tinggi.

Praktis, hanya satu jalur yang bisa dilewati di lintas Alastua-Tawang sehingga KA mengantre untuk melewati jalur itu, dan menunggu di stasiun-stasiun sebelumnya, baik dari arah Barat maupun Timur.