Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta merujuk studi menyebut populasi nyamuk aedes aegypti mengandung bakteri wolbachia setidaknya minimal 60 persen di lingkungan agar efektif menekan kasus demam berdarah dengue (DBD).
"Jadi salah satu target harus sampai pada 60 persen. Kalau kurang dari 60 persen kan kurang signifikan terhadap kasus DBD," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, Jumat.
Dinas Kesehatan berencana mengimplementasikan penyebaran nyamuk aedes aegypti dengan wolbachia di Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat namun belum dipastikan waktu penyebarannya karena saat ini masih melakukan survei terkait kesiapan masyarakat di sana.
Ani optimistis masyarakat siap, merujuk sosialisasi yang telah dilakukan dan pertanyaan yang mereka lontarkan selama ini.
"Kalau dari berbagai macam sosialisasi, dari respons, dari pertanyaan selama ini yang kami tangkap sepertinya siap. Bahkan beberapa bertanya kapan mulai disebar. Tapi kami harus memastikan. Keberhasilan sangat bergantung pada dukungan masyarakat," kata dia.
Kemudian, terkait mekanisme penyebaran, Ani menuturkan nantinya pemerintah meletakkan ember-ember berisi jentik nyamuk mengandung wolbachia di berbagai titik. Sejumlah orang akan ditunjuk memantau dan bertanggung jawab terhadap titik pelepasan.
"Setelah itu, sekian hari diperkirakan sudah menjadi nyamuk dewasa, akan dilepas. Targetnya, kan itu masanya enam bulan. Selama enam bulan dilepas secara periodik. Targetnya kemudian nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia itu di populasi ada 60 persen dari populasi nyamuk," tutur dia.
Adapun data kasus DBD di DKI Jakarta pada Juni ini tercatat sebanyak 622 kasus, atau lebih rendah dari kasus pada April dan Mei lalu.
"Maret kan 2.200-an, April 3.164, Mei sudah mulai turun masih 3.019, Juni sampai hari ini di 622. Mudah-mudahan trennya turun," ujar Ani.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto mendukung pelaksanaan penyebaran nyamuk ber-wolbachia di wilayah kerjanya. Dia menyatakan kesiapan untuk membantu menyosialisasikan hal ini pada masyarakat.
"Pada prinsipnya kami mendukung, kami akan bantu menyosialisasikan pada masyarakat. Apabila dari Dinas Kesehatan sudah menentukan lokasi yang mana untuk menjadi sampel dari saat penyebaran nyamuk ber-wolbachia," demikian kata dia.
Baca juga: DKI masih siapkan implementasi pelepasan nyamuk ber-wolbachia
Baca juga: Membasmi jentik untuk singkirkan penyakit
Baca juga: Dinkes DKI belum sebar nyamuk Wolbachia di Jakbar
DKI: Populasi nyamuk ber-wolbachia minimal 60 persen tekan kasus DBD
21 Juni 2024 11:51 WIB
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, Jumat (21/6/2024). ANTARA/Lia Wanadriani Santosa
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024
Tags: