OJK sebut kredit perbankan di Sumbar naik 7,12 persen
21 Juni 2024 11:33 WIB
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK, Agusman memberikan paparan di Padang, Jumat (21/6/2024). ANTARA/Muhammad Zulfikar.
Padang (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan kredit perbankan di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada April 2024 naik 7,12 persen secara year on year (yoy).
"Kenaikan kredit perbankan 7,12 persen ini menjadi Rp70 triliun, ini angka yang besar," kata Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK, Agusman di Padang, Jumat.
Menurut dia, melihat prospek dan peluang di Ranah Minang angka itu masih bisa digenjot agar semakin mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.
Dari segi perusahaan pembiayaan OJK mencatat terjadi pertumbuhan sebesar 5,47 persen menjadi Rp5 triliun lebih. Tidak hanya itu, Agusman juga menyebut instansi tersebut memiliki satu modal ventura yang memiliki nilai aset sebesar Rp206 miliar.
"OJK juga memiliki Lembaga Keuangan Mikro namun masih kecil dan perlu kita tingkatkan lagi dengan nilai saat ini sekitar Rp2 miliar," ujar dia.
Baca juga: Gubernur minta OJK capai target 90 persen inklusi keuangan di Sumbar
Baca juga: Pemkot Bukittinggi menerima penghargaan OJK terbaik keuangan di Sumbar
Kemudian yang tidak kalah penting ialah keberadaan pinjaman online atau pinjol di Ranah Minang yang resmi dan sudah terdaftar serta diawasi OJK dengan nilai sekitar Rp1 triliun.
Pada kesempatan itu, ia mengajak semua pihak secara bersama mendukung dan meningkatkan sektor jasa keuangan dan perekonomian di Sumbar.
OJK juga berkomitmen mewujudkan sektor keuangan yang berintegritas serta melindungi konsumen.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan keberadaan OJK di daerah tergolong vital dalam membantu menggerakkan roda perekonomian. Apalagi, Menteri Dalam Negeri menekankan agar Ranah Minang fokus pada pengembangan pertanian, pariwisata dan usaha mikro kecil dan menengah.
Apalagi, sekitar 57 persen masyarakat di daerah tersebut bergantung pada sektor pertanian, dan 23 persen kontribusi pendapatan Sumbar berasal dari sektor pertanian.
"Sumbar serius di pertanian sehingga 10 persen APBD Sumbar kita alokasikan ke sektor ini," sebut dia.
Baca juga: Ramai korban judol akan dapat bansos, OJK tekankan aspek edukasi
Baca juga: OJK terus mendorong akses layanan keuangan bagi penyandang disabilitas
"Kenaikan kredit perbankan 7,12 persen ini menjadi Rp70 triliun, ini angka yang besar," kata Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK, Agusman di Padang, Jumat.
Menurut dia, melihat prospek dan peluang di Ranah Minang angka itu masih bisa digenjot agar semakin mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.
Dari segi perusahaan pembiayaan OJK mencatat terjadi pertumbuhan sebesar 5,47 persen menjadi Rp5 triliun lebih. Tidak hanya itu, Agusman juga menyebut instansi tersebut memiliki satu modal ventura yang memiliki nilai aset sebesar Rp206 miliar.
"OJK juga memiliki Lembaga Keuangan Mikro namun masih kecil dan perlu kita tingkatkan lagi dengan nilai saat ini sekitar Rp2 miliar," ujar dia.
Baca juga: Gubernur minta OJK capai target 90 persen inklusi keuangan di Sumbar
Baca juga: Pemkot Bukittinggi menerima penghargaan OJK terbaik keuangan di Sumbar
Kemudian yang tidak kalah penting ialah keberadaan pinjaman online atau pinjol di Ranah Minang yang resmi dan sudah terdaftar serta diawasi OJK dengan nilai sekitar Rp1 triliun.
Pada kesempatan itu, ia mengajak semua pihak secara bersama mendukung dan meningkatkan sektor jasa keuangan dan perekonomian di Sumbar.
OJK juga berkomitmen mewujudkan sektor keuangan yang berintegritas serta melindungi konsumen.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan keberadaan OJK di daerah tergolong vital dalam membantu menggerakkan roda perekonomian. Apalagi, Menteri Dalam Negeri menekankan agar Ranah Minang fokus pada pengembangan pertanian, pariwisata dan usaha mikro kecil dan menengah.
Apalagi, sekitar 57 persen masyarakat di daerah tersebut bergantung pada sektor pertanian, dan 23 persen kontribusi pendapatan Sumbar berasal dari sektor pertanian.
"Sumbar serius di pertanian sehingga 10 persen APBD Sumbar kita alokasikan ke sektor ini," sebut dia.
Baca juga: Ramai korban judol akan dapat bansos, OJK tekankan aspek edukasi
Baca juga: OJK terus mendorong akses layanan keuangan bagi penyandang disabilitas
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024
Tags: