Anak balita semarakkan Imlek lomba busana
27 Januari 2014 01:51 WIB
ilustrasi Sejumlah umat Konghuchu melakukan pemasangan lampion, di halaman Klenteng Tjoe Tik Kiong, yang berada di Jalan Lombok Kelurahan Trajeng, Panggung Rejo, Pasuruan, Jatim, Minggu (26/1). Pemasangan lampion tersebut dilakukan umat Tionghoa, untuk memeriahkan jelang perayaan Tahun Baru Imlek. ANTARA FOTO/Adhitya Hendra ()
Makassar (ANTARA News) - Sebanyak 20 orang anak bawah lima tahun menyongsong perayaan Imlek dengan menyemarakkan lomba busana budaya etnis Tionghoa di Makassar.
"Anak Balita dan SD Nasional yang tergabung dalam Sanggar Amanda Bule berpartisipasi sekaligus mengenal budaya etnis Tionghoa sebagai bentuk pembauran sejak dini," kata Ketua Panitia Pemilihan "Oriental Look 2014" Yanti di Makassar, Minggu.
Dia mengatakan, pentingnya pengenalan dan pembauran dengan etnis Tionghoa, untuk mengeliminasi adanya perlakuan diskriminatif di lapangan. Termasuk salah satu upaya untuk mengakui pluralisme dalam kehidupan.
Pada kegiatan tersebut anak-anak Sanggar Amanda melakukan "fashion show" dengan menggunakan kostum etnis Tionghoa. Selain itu, juga menampilkan tarian empat etnis di Sulsel yakni Makassar, Bugis, Mandar dan Tana Toraja.
"Tujuannya selain memperkenalkan budaya etnis Tionghoa, juga memperkenalkan dunia model pada anak Batita," katanya.
Sementara itu, kegiatan yang digelar di salah satu mal di Makassar dipenuhi banyak pengujung yang antusias menyaksikan penampilan anak-anak Batita berlenggak-lenggok di atas "cat walk".
Nuansa menyambut perayaan Imlek juga kental, karena di sudut-sudut mal sudah tergantung sejumlah lapion berwarna merah. Termasuk lods-lods yang sudah memberikan pernak-pernik menarik bernuansa perayaan Imlek untuk menarik pengunjung.
"Kemeriahan menyambut Imlek ini ditambah dengan adanya peragaan busana etnik Tionghoa yang dilakukan anak-anak Batita," kata salah seorang pengunjung mal Siska.(*)
"Anak Balita dan SD Nasional yang tergabung dalam Sanggar Amanda Bule berpartisipasi sekaligus mengenal budaya etnis Tionghoa sebagai bentuk pembauran sejak dini," kata Ketua Panitia Pemilihan "Oriental Look 2014" Yanti di Makassar, Minggu.
Dia mengatakan, pentingnya pengenalan dan pembauran dengan etnis Tionghoa, untuk mengeliminasi adanya perlakuan diskriminatif di lapangan. Termasuk salah satu upaya untuk mengakui pluralisme dalam kehidupan.
Pada kegiatan tersebut anak-anak Sanggar Amanda melakukan "fashion show" dengan menggunakan kostum etnis Tionghoa. Selain itu, juga menampilkan tarian empat etnis di Sulsel yakni Makassar, Bugis, Mandar dan Tana Toraja.
"Tujuannya selain memperkenalkan budaya etnis Tionghoa, juga memperkenalkan dunia model pada anak Batita," katanya.
Sementara itu, kegiatan yang digelar di salah satu mal di Makassar dipenuhi banyak pengujung yang antusias menyaksikan penampilan anak-anak Batita berlenggak-lenggok di atas "cat walk".
Nuansa menyambut perayaan Imlek juga kental, karena di sudut-sudut mal sudah tergantung sejumlah lapion berwarna merah. Termasuk lods-lods yang sudah memberikan pernak-pernik menarik bernuansa perayaan Imlek untuk menarik pengunjung.
"Kemeriahan menyambut Imlek ini ditambah dengan adanya peragaan busana etnik Tionghoa yang dilakukan anak-anak Batita," kata salah seorang pengunjung mal Siska.(*)
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: