Pada akhir perdagangan Kamis, rupiah turun 65 poin atau 0,40 persen menjadi Rp16.430 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya pada Jumat (14/6) sebesar Rp16.365 per dolar AS.
"Bank Indonesia masih tetap mempertahankan suku bunganya pada level 6,25 persen," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova, di Jakarta, Rabu.
Keputusan BI untuk menahan suku bunga acuan atau BI Rate di level 6,25 persen sebagai langkah preemptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus satu persen pada 2024 dan 2025.
Dari sisi eksternal, mata uang rupiah dibebani oleh sinyal lesunya ekonomi salah satu negara rekanan utama Indonesia yaitu China.
China mempertahankan suku bunga acuan pinjaman (LPR) tidak berubah pada penetapan bulanan pada hari Kamis, sejalan dengan ekspektasi pasar.
Untuk LPR satu tahun dipertahankan pada 3,45 persen, sedangkan LPR lima tahun tidak berubah pada 3,95 persen. Keputusan tersebut menunjukkan laju pemulihan yang masih belum stabil di negara tersebut.
Baca juga: Rupiah melemah seiring pasar tunggu rilis sentimen konsumen AS
Baca juga: Jokowi kumpulkan menteri dan kepala lembaga bahas rupiah melemah