Dirut BSI: Indonesia berpeluang jadi pelopor sektor halal global
20 Juni 2024 19:54 WIB
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi saat pembukaan “BSI International Expo 2024” di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (20/6/2024). ANTARA/Rizka Khaerunnisa
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi mengatakan bahwa Indonesia memiliki peluang yang tinggi untuk menjadi pelopor di sektor halal global dengan mengimplementasikan gaya hidup halal.
Hal itu dapat diwujudkan melalui kolaborasi yang dilakukan bank syariah tersebut bersama pihak lokal maupun global dalam ekspo berskala internasional atau disebut “BSI International Expo 2024”.
“(Indonesia juga berpeluang) mendirikan Global Halal Producer Center sebagai pusat produsen halal di seluruh dunia serta meningkatkan kapasitas ekspor produk halal berkualitas ke berbagai belahan dunia,” kata Hery dalam acara “BSI International Expo 2024” di JCC Senayan, Jakarta, Kamis.
Hery mengatakan bahwa industri halal merupakan sektor yang potensial dan memiliki permintaan (demand) yang cukup besar baik di Indonesia maupun secara global.
Dia menyebutkan, Indonesia berada di peringkat ketiga pada The Global Islamic Economy Indicator berdasarkan State of Global Islamic Economy Report (SGIE) 2023. Adapun capaian SGIE Indonesia pada 2023 yang paling tinggi berada pada sektor makanan halal, keuangan syariah dan juga modest fashion.
Sebagai negara dengan penduduk muslim lebih dari 85 persen, Hery memandang bahwa Indonesia tentu memiliki peluang yang besar untuk menjadi pionir sektor halal di dunia serta menerapkan halal lifestyle dalam setiap aktivitas. Potensi ini, kata dia, melatarbelakangi perseroan untuk menggelar expo internasional.
Hery juga mengingatkan, kehadiran BSI merupakan salah satu bentuk nyata dari aspirasi pemerintah dalam upaya peningkatan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Untuk mengabadikan proses merger menjadi bank syariah terbesar di Indonesia, BSI pun menyusun milestone tersebut dalam sebuah buku berjudul "Mega Merger in the Pandemic Era" yang membahas mulai dari potensi besar ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia hingga perusahaan yang baru lahir ini menuju global. Buku tersebut diharapkan menjadi referensi bagi industri dalam rangka memperkuat ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air.
Sebagai informasi, gelaran expo internasional yang diselenggarakan BSI diadakan selama 20-23 Juni 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta. Selain menghadirkan pameran produk UMKM, business matching, dan seminar, BSI juga akan meluncurkan BSI Scholarship 2024 dalam rangkaian expo internasional ini yang menargetkan pemberian beasiswa kepada 2.300 mahasiswa di 100 perguruan tinggi di Indonesia.
“Sejak 2021, BSI Scholarship sudah berhasil mencetak lebih dari 5.300 anak-anak Indonesia yang berprestasi. Hal ini terus kami laksanakan sebagai bentuk komitmen BSI mendorong kemajuan pendidikan di Indonesia,” kata Hery.
Adapun selama International Expo, BSI menargetkan jumlah pengunjung sekitar 5.000 per hari dengan total 20.000 hingga 25.000 pengunjung selama empat hari penyelenggaraan. Adapun pencapaian transaksi ditargetkan hingga Rp1 triliun selama empat hari.
“Kami berharap nantinya acara ini dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi halal lewat literasi, inklusi dan penetrasi ekonomi halal yang terjadi di BSI International Expo,” kata Hery.
Baca juga: Kementerian BUMN komitmen wujudkan RI jadi pusat industri halal dunia
Baca juga: Sertifikat halal menjadikan Indonesia pusat industri perikanan halal
Baca juga: BI perkuat literasi dan edukasi gaya hidup halal
Hal itu dapat diwujudkan melalui kolaborasi yang dilakukan bank syariah tersebut bersama pihak lokal maupun global dalam ekspo berskala internasional atau disebut “BSI International Expo 2024”.
“(Indonesia juga berpeluang) mendirikan Global Halal Producer Center sebagai pusat produsen halal di seluruh dunia serta meningkatkan kapasitas ekspor produk halal berkualitas ke berbagai belahan dunia,” kata Hery dalam acara “BSI International Expo 2024” di JCC Senayan, Jakarta, Kamis.
Hery mengatakan bahwa industri halal merupakan sektor yang potensial dan memiliki permintaan (demand) yang cukup besar baik di Indonesia maupun secara global.
Dia menyebutkan, Indonesia berada di peringkat ketiga pada The Global Islamic Economy Indicator berdasarkan State of Global Islamic Economy Report (SGIE) 2023. Adapun capaian SGIE Indonesia pada 2023 yang paling tinggi berada pada sektor makanan halal, keuangan syariah dan juga modest fashion.
Sebagai negara dengan penduduk muslim lebih dari 85 persen, Hery memandang bahwa Indonesia tentu memiliki peluang yang besar untuk menjadi pionir sektor halal di dunia serta menerapkan halal lifestyle dalam setiap aktivitas. Potensi ini, kata dia, melatarbelakangi perseroan untuk menggelar expo internasional.
Hery juga mengingatkan, kehadiran BSI merupakan salah satu bentuk nyata dari aspirasi pemerintah dalam upaya peningkatan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
Untuk mengabadikan proses merger menjadi bank syariah terbesar di Indonesia, BSI pun menyusun milestone tersebut dalam sebuah buku berjudul "Mega Merger in the Pandemic Era" yang membahas mulai dari potensi besar ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia hingga perusahaan yang baru lahir ini menuju global. Buku tersebut diharapkan menjadi referensi bagi industri dalam rangka memperkuat ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air.
Sebagai informasi, gelaran expo internasional yang diselenggarakan BSI diadakan selama 20-23 Juni 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta. Selain menghadirkan pameran produk UMKM, business matching, dan seminar, BSI juga akan meluncurkan BSI Scholarship 2024 dalam rangkaian expo internasional ini yang menargetkan pemberian beasiswa kepada 2.300 mahasiswa di 100 perguruan tinggi di Indonesia.
“Sejak 2021, BSI Scholarship sudah berhasil mencetak lebih dari 5.300 anak-anak Indonesia yang berprestasi. Hal ini terus kami laksanakan sebagai bentuk komitmen BSI mendorong kemajuan pendidikan di Indonesia,” kata Hery.
Adapun selama International Expo, BSI menargetkan jumlah pengunjung sekitar 5.000 per hari dengan total 20.000 hingga 25.000 pengunjung selama empat hari penyelenggaraan. Adapun pencapaian transaksi ditargetkan hingga Rp1 triliun selama empat hari.
“Kami berharap nantinya acara ini dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi halal lewat literasi, inklusi dan penetrasi ekonomi halal yang terjadi di BSI International Expo,” kata Hery.
Baca juga: Kementerian BUMN komitmen wujudkan RI jadi pusat industri halal dunia
Baca juga: Sertifikat halal menjadikan Indonesia pusat industri perikanan halal
Baca juga: BI perkuat literasi dan edukasi gaya hidup halal
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: