Apindo Karawang: perusahaan kurangi produksi selama banjir
26 Januari 2014 20:07 WIB
Banjir Pantura Demak Foto udara dari helikopter milik Palang Merah Indonesia (PMI) yang memperlihatkan kondisi rumah-rumah warga yang masih tergenang air di wilayah Kabupaten Demak, Jateng, Minggu (26/1). PMI menyiapkan dua helikopter untuk membantu proses distribusi kebutuhan logistik maupun evakuasi korban banjir di daerah yang terisolasi. ANTARA FOTO/Humas PMI-M. Nashir Jamaludin ()
Karawang (ANTARA News) - Asosiasi Pengusaha Indonesia Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengakui sejumlah perusahaan di zona dan kawasan industri sekitar Karawang mengurangi produksinya selama terjadi banjir.
"Pengurangan produksi dilakukan perusahaan, karena selama banjir banyak karyawan yang rumahnya kebanjiran sampai tidak bisa masuk kerja," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) setempat Syamsu Sobar, di Karawang, Minggu.
Dikatakannya, cukup banyaknya karyawan di perusahaan-perusahaan yang tidak masuk kerja karena rumahnya terendam banjir mengakibatkan produksi terganggu.
Untuk persentase pengurangan produksi itu sendiri diakuinya tidak mengganggu target produksi masing-masing perusahaan. Sebab persentase pengurangan produksi itu kecil.
Ia juga mengakui banjir akibat meluapnya beberapa sungai di wilayah Karawang itu mengakibatkan beberapa pabrik terendam banjir. Hanya kondisi itu tidak berdampak terhadap produkvtivitas pabrik.
Menurut dia, hingga kini pihaknya belum memastikan kerugian perusahaan-perusahaan di Karawang akibat banjir. Sebab pihaknya masih melakukan penghitungan dan pendataan.
"Belum diketahui total kerugiannya berapa, karena masih pendataan. Lagi pula, saat ini kita sedang fokus membantu pemerintah daerah untuk menyalurkan bantuan-bantuan, termasuk diantaranya akan menggelar pengobatan gratis," kata Syamsu.
(KR-MAK/M019)
"Pengurangan produksi dilakukan perusahaan, karena selama banjir banyak karyawan yang rumahnya kebanjiran sampai tidak bisa masuk kerja," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) setempat Syamsu Sobar, di Karawang, Minggu.
Dikatakannya, cukup banyaknya karyawan di perusahaan-perusahaan yang tidak masuk kerja karena rumahnya terendam banjir mengakibatkan produksi terganggu.
Untuk persentase pengurangan produksi itu sendiri diakuinya tidak mengganggu target produksi masing-masing perusahaan. Sebab persentase pengurangan produksi itu kecil.
Ia juga mengakui banjir akibat meluapnya beberapa sungai di wilayah Karawang itu mengakibatkan beberapa pabrik terendam banjir. Hanya kondisi itu tidak berdampak terhadap produkvtivitas pabrik.
Menurut dia, hingga kini pihaknya belum memastikan kerugian perusahaan-perusahaan di Karawang akibat banjir. Sebab pihaknya masih melakukan penghitungan dan pendataan.
"Belum diketahui total kerugiannya berapa, karena masih pendataan. Lagi pula, saat ini kita sedang fokus membantu pemerintah daerah untuk menyalurkan bantuan-bantuan, termasuk diantaranya akan menggelar pengobatan gratis," kata Syamsu.
(KR-MAK/M019)
Pewarta: M Ali K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: