Ia membeberkan, tujuan awal ia bersama rekan-rekannya mendirikan 3 Dekade Basketball adalah untuk menjembatani komunikasi dan silaturahmi antara para pemain di level sekolah menengah atas (SMA) yang menjadi alumni pada era 1980-an, 1990-an, serta 2000-an.
"Dengan adanya wadah itu, maka regenerasi pencinta olahraga itu bisa terjaga, oleh sebab itu saya mendukung terselenggaranya DBT," kata Iwan dalam konferensi pers peluncuran DBT 2024 di Senayan, Jakarta, Kamis.
Lebih lanjut dia membeberkan, kegiatan itu bisa menjadi penghubung atau jembatan dari para alumni sekolah maupun perguruan tinggi guna mendorong terciptanya ekosistem olahraga bola basket yang baik di Indonesia.
Menurut dia, pembangunan olahraga di level SMA masih belum maksimal dan butuh keterlibatan dari para alumninya yang sudah berhasil untuk ikut membantu, sehingga tidak perlu menunggu dari pemerintah atau lembaga terkait.
Oleh sebab itu, dengan adanya wadah turnamen seperti DBT, diharapkan bisa menarik keterlibatan para alumni untuk membantu sekolahnya.
"Jadi benang merah untuk mendukung aktivitas olahraga di sekolah itu bisa terjalin antara pelaku terkini dengan alumni sekolahnya," ujar pria yang sudah malang melintang di dunia basket tanah air itu.
Iwan menambahkan, kegiatan dengan konsep seperti DBT tersebut sangat diminati sejak lebih dari 10 tahun yang lalu. Namun, kegiatan seperti itu sempat terhenti pada 2017 hingga masa pandemi COVID-19.
Kegiatan itu merupakan yang kedua kalinya digelar oleh Dash Sports, setelah berhasil menyelenggarakannya pada Oktober tahun lalu.
Penyelenggara menargetkan jumlah total peserta sebanyak 90 tim dari sejumlah kategori, dengan waktu pendaftaran berakhir pada akhir Juni.
Baca juga: Satria Muda Pertamina Jakarta rekrut Elgin Cook
Baca juga: Pelita Jaya masuk lima besar tim basket Asia